Meskipun perempuan yang berada di lokasi kejadian merasa gemetar dan terkejut, keadaan membuat mereka kesulitan memberikan pertolongan yang memadai.
Keadaan ini menciptakan gambaran yang mengguncangkan, dengan seorang lansia rentan menjadi korban kekerasan oleh anak kandungnya sendiri.
Meskipun S masih tinggal bersama JS, interaksi mereka berdua tidak lagi seperti biasa.
Baca Juga:Anak Angkat Diperkosa Ayah Gegara Utang di Sumbawa, Aksi Bejat Dilakukan di ToiletPrakiraan Cuaca Sumedang Rabu 24 Januari 2024
Terlihat memar berwarna biru gelap pada bagian kanan wajah S, menjadi bukti fisik dari penganiayaan yang dialaminya.
Menariknya, keluarga korban dan pelaku memilih untuk tidak melaporkan kejadian ini ke Polsek Cakung.
Mereka memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan, meninggalkan pertanyaan besar mengenai keputusan ini dan apakah tindakan hukum akan diambil di kemudian hari.
Kejadian ini menunjukkan kompleksitas hubungan keluarga dan dampak emosional serta fisik dari tindakan kekerasan dalam lingkup privasi rumah tangga.
Demikian pembahasan mengenai Lansia Dianiaya Anak di Cakung.***