sumedangekspres – Pada tengah maraknya kampanye Pilpres 2024, Polda Jawa Barat (Jabar) memberikan peringatan serius kepada masyarakat pengguna media sosial untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman kejahatan siber.
Kasubdit IV Cybercrime Direktorat Kriminal dan Reserse Khusus Polda Jabar, AKBP Abdurachman, menekankan bahwa sebagai negara dengan jumlah pengguna media sosial yang signifikan, yaitu sebanyak 191 juta warga atau 70% dari penduduk Indonesia, situasi Pemilu 2024 menjadi rentan terhadap serangan siber.
Menurut AKBP Abdurachman, dengan jumlah pengguna aktif media sosial sebesar ini, Pemilu 2024 dapat menjadi sasaran berbagai serangan, termasuk pada bakal calon, penyelenggara, dan kelompok lainnya yang dapat mengubah situasi secara signifikan.
Baca Juga:Persiapan Pemilu 2024: Sortir dan Lipat Surat Suara Hampir Selesai 99%Sejarah Baru: Timnas Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa ada dua jenis serangan siber yang umum terjadi selama Pemilu, yakni serangan propaganda yang menyasar opini publik melalui media sosial, dan serangan teknis yang menyerang database, aplikasi, dan jaringan.
Penting untuk dicatat bahwa serangan siber terhadap database pemilih bukanlah hal baru di Indonesia. Pada pemilihan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengalami serangan di mana database pemilih diretas oleh para hacker. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan siber menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan oleh semua pihak terkait.
AKBP Abdurachman menyoroti modus serangan yang paling berbahaya, yaitu ransomware. Dalam serangan ini, para pelaku dapat mencuri data pribadi pengguna dan melakukan pemerasan.
Gawai pribadi yang terdapat data sensitif menjadi target utama. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus kejahatan siber yang dapat terjadi selama periode Pemilu.
Dalam konteks Pemilu 2024, Kadiskominfo Jabar, Ika Mardiah, menyatakan bahwa media siber telah menjadi platform utama penyampaian informasi, mempengaruhi opini publik, dan komunikasi.
Untuk itu, perang siber diangkat menjadi tema diskusi sebagai bagian dari upaya Bidang Informasi, Komunikasi, dan Persandian Diskominfo Jabar dalam mensosialisasikan pentingnya Pemilu berlangsung damai, aman, dan berintegritas.***
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Mewaspadai Ancaman Kejahatan Siber: Polda Jabar Ingatkan Masyarakat di Tengah Kampanye Pilpres 2024.