sumedangeskpres, CONGGEANG – Sepanjang jalan kabupaten ruas Legok-Conggeang, terutama antara SMAN Conggeang hingga jembatan Cianda, dinilai tidak mempunyai penerangan maksimal. Hal tersebut diungkapkan seorang warga Conggeang sekaligus tokoh pemuda, Ateng saat berbincang dengan Sumeks, baru-baru ini.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan daerah rawan kecelakaan. Jadi ketika gelap, dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan karena merupakan turunan panjang.
“Daerah turunan Cidempet hingga Jembatan Cianda membutuhkan penerangan yang maksimal. Masih dibutuhkan dua atau tiga titik lagi penerangan. Karena saat malam sangat gelap, apalagi jalan merupakan turunan,” kata Ateng.
Baca Juga:Sinergitas Ulama dan Umara Jaga KondusifitasDrainase Semrawut, Banjir Tak Kunjung Surut
Selain itu, kata dia, kawasan tersebut sudah tidak ada lagi rumah warga, karena warga sudah berpindah. Sehingga, apabila dalam keadaan gelap dapat mengundang kejahatan.
“Memang selama ini belum ada tindakan kejahatan yang pernah terjadi, namun apabila dibiarkan gelap dikhawatirkan terjadi tindakan kejahatan saat malam hari. Karena, suasana di kawasan tersebut gelap dan jauh dari rumah warga,” jelasnya.
Ateng membandingkan dengan penerangan di jalan Kabupaten ruas Conggeang Buahdua. Dengan diperbaikinya jalan, PJU pun sangat bagus.
Ateng juga menyoroti terkait drainase jalan kabupaten ruas Legok-Conggeang yang dinilai masih semrawut. Pasalnya, dengan dibangunnya jalan Legok-Conggeang, beberapa wilayah yang drainasenya kurang baik, terkena banjir karena aliran air tersendat. Sementara, jalan sangat tinggi.
“Apakah drainase tersebut belum selesai atau memang tidak akan diperbaiki. Beberapa tempat di pinggir jalan Legok Conggeang akibat drainase tidak baik menimbulkan banjir, padahal sebelumnya kawasan tersebut tidak banjir,” jelasnya.
Dia pun berharap semua keluhan terkait Jalan Kabupaten Legok-Conggeang dapat ditanggapi oleh pihak terkait. Sehingga, membuat warga nyaman dan tidak khawatir terjadi sesuatu. (bim)