Dalam kaitan tersebut, Dr Aqua Dwipayana menyarankan dilakukannya pertemuan rutin antara pimpinan dan personel Ditpolairud untuk memberikan arahan, mengevaluasi kinerja, dan berbagi informasi penting. Selanjutnya, sediakan jalur komunikasi yang terbuka untuk personel agar mereka dapat mengajukan permintaan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
“Dukung budaya umpan balik, di mana personel merasa nyaman memberikan dan menerima umpan balik mengenai pekerjaan mereka. Jalin kerja sama yang baik dengan instansi terkait, seperti Bakamla, TNI AL, dan pemerintah daerah. Pertahankan komunikasi terbuka dan efektif untuk meningkatkan koordinasi dalam menjaga kamtibmas di wilayah perairan,” kata Dr Aqua Dwipayana menyarankan.
Seluruh komandan di semua level, menurut pembicara kawakan ini harus menjadi teladan. Antara ucapan dan perbuatannya harus sejalan. Sehingga jajaran mencontoh hal tersebut.
Baca Juga:Kerusakan Sasak Beureum Semakin Parah, Jembatan Terancam AmbrukMeski Libur Perekaman E-KTP Tetap Buka
*Penyuluhan kepada Masyarakat*
Dr Aqua Dwipayana juga menyarankan dilakukannya patroli rutin di wilayah perairan NTT untuk mencegah dan menangani kejahatan seperti penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, dan tindak kriminal lainnya yang terjadi di perairan.
Di samping itu, lanjut Dr Aqua Dwipayana, membangun hubungan yang positif dengan masyarakat perairan dan mengadakan program penyuluhan serta pertemuan terbuka untuk menjelaskan peran Ditpolairud dalam menjaga keamanan di wilayah perairan. Meminta mereka melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Dalam kaitan ini, ucap Dr Aqua Dwipayana, setiap personel harus meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan budaya lokal di wilayah perairan NTT menjadi hal penting. Ini dapat membantu mereka berkomunikasi lebih efektif dengan masyarakat setempat.
“Selain itu gunakan media sosial dan saluran komunikasi lainnya berbasis budaya setempat untuk memberikan informasi tentang tugas dan keberhasilan Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan. Pastikan pemberitaan dan informasi yang disampaikan akurat dan tepat,” ungkap Dr Aqua Dwipayana
Juga kata mantan wartawan di banyak media besar ini, perlu membangun kemampuan intelijen untuk mengidentifikasi potensi ancaman di wilayah perairan dan udara, termasuk perdagangan ilegal dan narkoba. Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja personel Ditpolairud dan program-program yang telah diterapkan, dan melaksanakan perbaikan jika diperlukan.