Sejarah Seni Sisingaan di Kabupaten Subang, Mengungkap Kreativitas dan Perlawanan Budaya

Sejarah Seni Sisingaan di Kabupaten Subang, Mengungkap Kreativitas dan Perlawanan Budaya
Sejarah Seni Sisingaan di Kabupaten Subang, Mengungkap Kreativitas dan Perlawanan Budaya(fotoby: youtube@budayasundachannel)
0 Komentar

sumedangekspres – Sejarah Seni Sisingaan di Kabupaten Subang, Mengungkap Kreativitas dan Perlawanan Budaya, Kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang bukan sekadar bentuk hiburan tradisional, tetapi juga sebuah simbol perlawanan dan identitas budaya yang kaya akan makna.

Awalnya, kesenian ini bermula dari kegiatan ritual masyarakat dalam merayakan upacara sunatan anak laki-laki. 

Namun, seiring dengan perubahan zaman, kesenian Sisingaan mengalami transformasi yang signifikan.

Baca Juga:Sejarah Seni Reak atau Bangbarongan, Ternyata Berasal dari Sini

Sejarah Seni Sisingaan

Menurut Abah Salim, seorang pengrajin patung singa, kesenian Sisingaan pertama kali muncul sebagai bagian dari ritual sunatan pada tahun 2011.

Pada awalnya, kesenian ini hanya melibatkan prosesi arak-arakan menggunakan kursi hias yang disebut jampana, dengan musik pengiring sederhana dan gerakan tari yang belum terstruktur. 

Namun, seiring berjalannya waktu, jampana berkembang menjadi patung singa bongsang yang terbuat dari bambu dan bahan-bahan lainnya. 

Perubahan ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap perubahan sosial dan budaya di sekitarnya.

Pada tahun 1982, melalui sebuah Saresehan Kesenian Sisingaan, masyarakat Subang sepakat untuk menyamakan persepsi mengenai struktur kesenian ini.

Patung singa dalam kesenian Sisingaan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan, terutama saat itu, kekuasaan Kerajaan Inggris. 

Melalui kesenian ini, masyarakat Subang mengungkapkan rasa ketidakpuasan dan semangat perlawanan terhadap penindasan yang mereka alami.

Baca Juga:Cara Mengatasi dan Gejala Cacar Air, Cacar Air Bisa Komplikasi Dengan Penyakit LainSejarah Etnik Tionghoa Masuk Ke Indonesia, Asal Usul Cindo Nih Ini Kan yang Kalian Mau

Tak hanya sebagai bentuk perlawanan, kesenian Sisingaan juga menjadi sarana hiburan yang populer di masyarakat.

Dari awalnya hanya dipentaskan dalam acara sunatan, kini kesenian ini seringkali tampil dalam berbagai acara khusus. 

Hal ini menunjukkan bagaimana kesenian Sisingaan telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Subang, bahkan menjadi salah satu ikon daerah yang membanggakan.

Selain sebagai bentuk ekspresi budaya, kesenian Sisingaan juga memiliki nilai-nilai historis yang mendalam.

Melalui kostum dan properti yang digunakan dalam pertunjukan, kesenian ini menggambarkan perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat Subang dari masa ke masa. 

Perkembangan busana pengusung Sisingaan dari masa ke masa mencerminkan perubahan selera dan tren fashion yang mengikuti perkembangan zaman.

Dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan, kesenian Sisingaan menjadi simbol semangat perjuangan dan persatuan masyarakat Subang.

0 Komentar