Dab Cik Bintara ini disebut dengan Cik Baroh(utara).
Semangat Cik Tunong ini selalu membara.
Dalam tahun 1901 sampai 1903 ia memimpin suatu pertempuran di Aceh utara bagian timur.
Dengan semangan juang dan kegigihanya ini Cik Tunong dengan pasukanya membuat pasukan sultan tidak perlu banyak berjuang di dareah Pasei.
Sedangkan perjuangan muslimin tampai mulai goyah di berbagai macam sector.
Kemunduran perjuangan muslimin ini terasa sekali setelah melihat terbetik berita.
Yang mengatakan bahwa diantara para ulama telah ada yag diam-diam turun Kembali kedesa dan mendirikan pesantren.
Cik Tunong ini diangkat oleh sultan sementara sultan sudah menyerah.
Baca Juga:Sejarah Asal Usul Instagram, Ternyata Instagram Ini Aplikasi GabunganKisah Sejarah Asal Usul Kota Surabaya, Kota Beribu Pahlawan
Maka dari itu ia bersepakat dengan istrinya Cut Meutia yang setia mendampinginya dalam perjalanan bersanjata atau perang ini, dan pasukanya di kawan 12 orang ini untuk pulang Kembali kedesanya dan turun ke hutan.
Cik Tunong Lalu kembal ke Jrat mayang, suatu tempat kediaman Cut Nyak Aisah, Seorang ibu angkatnya.
Cut Meutia ini dalam kondisi hamil tua dan mengalami sakit yang sangat parah bahkan seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak alias lumpuh.
Sakitnya Cut Meutia ini dikarenakan kurangnya makan sampai badanya lemah, kurangnya perawatan dan tidak cepat diiobati.
Dalam keadaan itu ia melahirkan dua orang anak kembar yang terus meninggal dunia setelah lahir.
Ia tidak bertemu sama sekali dengan suaminya sejak Cik Tunong tertangkap dan kemudian di hukum tembak mati oleh Penjajah kucrut Belanda.
Memulai babak dan lembaran baru perjuangan Cut Meutia yang penuh dengan penderitaan.
Baca Juga:Mengungkap Pesona Sejarah Kerajaan KutaiMemahami Kekuasaan dan Sejarah Kerajaan Sumedang Larang, Titik Balik Perjalanan Panjang
Dan berkobar kembalinya perjuangan kaum muslimin dalam melawan Belanda. Walaupun tidak sebesar dan tangkas masa lampau itu.
Para barisan kaum muslimin ini semakin bertambah banyak makin besar. Yang terdiri dari kumpulan pasukan Pang Naggroe barisan Teungku di barat, kumpulan Pang Amin dan pasukan Muda Kari.
Nah demikian informasi yang telah kami berikan mengenai Sejarah Cut Meutia, Pahlawan Perempuan Ahli Strategi Perang, kalau rame kami akan lanjutkan sampai tuntas ya, semoga bermanfaat.