Cerita Sejarah Malin Kundang, Percuma Jadi Sultan Kalau Durhaka Kepada Ibu

Cerita Sejarah Malin Kundang, Percuma Jadi Sultan Kalau Durhaka Kepada Ibu
Cerita Sejarah Malin Kundang, Percuma Jadi Sultan Kalau Durhaka Kepada Ibu (fotoby:budimasrianto)
0 Komentar

Turun hujan yang sangat deras disertai petir yang menggelegar.

Kapal Malin sedang berlayar pun hancur tersambar petir.

Di esok hari ketika badai sudah tidak ada, hanya ada puing -puing kapal sudah menjadi batu tersapu oleh ombak ke suatu pulau.

Ada satu bongkahan batu yang seperti bentuk tubuh manusia yang menunduk serta ikan teri, ikan belanak dan tenggiri berenang di sela-sela batu itu.

Masyarakat sekitar itu percaya bahwa batu itu adalah tubuh Malin yang dikutuk oleh ibunya berubah jadi batu karena durhaka kepada ibunya, dan ikan-ikan yang berenang di sekitar batu itu merupakan serpihan tubuh istri Malin dan anaknya.

Baca Juga:Cerita Sejarah Batu Menangis di Kalimantan Barat, Percuma Cantik atau Ganteng Kalau Durhaka Ke Orang Tua5 Rekomendasi Pantai Terindah di Indonesia, Ajak Doi Kesini Dijamin Langgeng

Pesan Moral nya Seorang anak itu harus selalu menghormati orang tua yang telah membesarkanya.

Tidak hanya itu pelajaran yang dapat diambil yaitu harus rendah hati, jauhi sifat sombong dan angkuh dengan segala kesuksesan yang telah diraih

0 Komentar