sumedangekspres – Kelebihan dan Kekurangan Intermitten Fasting: Apakah Benar-benar Layak Dicoba? Intermitten Fasting telah menjadi perbincangan hangat di kalangan para pencinta kesehatan dan kebugaran.
Bukan hanya sekadar tren, tetapi lebih kepada filosofi gaya hidup yang mengubah cara orang memandang makanan dan waktu makan.
Namun, seperti halnya segala sesuatu dalam hidup ini, Intermitten Fasting memiliki sisi cerah dan gelap yang perlu dipertimbangkan sebelum Kamu melompat ke dalamnya.
Baca Juga:Sebuah Studi Baru Menunjukkan Bahwa Melakukan Intermitten Fasting Meningkatkan Kadar Asam ArakidonatApakah Puasa Intermiten atau Intermitten Fasting Aman untuk Wanita Hamil atau Menyusui?
Kelebihan dan Kekurangan Intermitten Fasting
Mari kita kupas bersama-sama kelebihan dan kekurangan dari diet yang kontroversial ini.
Intermitten Fasting, seperti namanya, melibatkan siklus puasa dan makan secara teratur.
Konsep dasarnya adalah bukan hanya tentang apa yang Kamu makan, tetapi juga kapan Kamu makan.
Sebagian besar dari kita sudah melakukan puasa setiap malam saat kita tidur.
Namun, Intermitten Fasting mengambil ide itu lebih jauh dengan memperpanjang waktu puasa menjadi 16 jam sehari, dengan jendela makan 8 jam.
Jadi, Kamu masih bisa menikmati hidangan favorit Kamu, tetapi dalam batas waktu yang ditentukan.
Mengapa Intermitten Fasting begitu menarik? Pertama-tama, ini merupakan cara yang relatif mudah untuk mengurangi asupan kalori secara keseluruhan tanpa perlu mengorbankan jenis makanan tertentu.
Banyak orang menganggapnya lebih mudah dibandingkan dengan diet lainnya.
Baca Juga:Sehat Tapi Santai, Inilah Puasa Intermiten, Bagaimana Cara Kerja Intermiten Fasting?Diagnosis Gagal Ginjal, Penyebab dan Gejelanya Terlihat Dari Beberapa Test
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Intermitten Fasting dapat membantu meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak.
Namun, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, Intermitten Fasting mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Ada risiko efek samping seperti kelaparan, kelemahan, dan masalah kognitif, terutama selama fase awal adaptasi.
Ini bisa menjadi masalah khusus bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Wanita hamil, menyusui, atau yang mencoba untuk hamil juga sebaiknya mempertimbangkan ulang sebelum mengadopsi pola makan ini.
Jadi, apa kesimpulannya? Intermitten Fasting bisa menjadi alat yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan bagi sebagian orang, tetapi tidak ada pendekatan yang sesuai untuk semua orang.