sumedangekspres – Tradisi Lebaran: Antara Kebiasaan Modern dan Sunnah Nabi, Lebaran, momen yang dinanti-nanti setiap tahun oleh umat Islam di Indonesia. Selain sebagai momentum spiritual yang penuh makna, Lebaran juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Di antara beragam tradisi yang dilakukan, pembelian baju baru dan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi bagian tak terpisahkan dari kemeriahan Idul Fitri.
Kebiasaan Modern dan Sunnah Nabi
Namun, seberapa jauhkah tradisi ini sesuai dengan contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad? Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad sendiri tidak secara khusus melakukan kegiatan membeli baju baru atau memberikan THR seperti yang kita lakukan saat ini.
Dalam perspektif keagamaan, Nabi Muhammad menganggap Idul Fitri sebagai hari yang penuh kegembiraan dan perayaan. Bahkan, sejak malam hari sebelumnya, Sang Nabi sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut hari besar tersebut.
Baca Juga:Ketika Keyakinan Bertemu Dialog, Dialog PBNU dengan Mbah Benu Mengenai Waktu Idul FitriTragedi di CSB Mall: Empat Teknisi Tewas Terjebak di Ruang Septik Tank
Pagi menjelang, Nabi tidak hanya membersihkan diri dengan mandi dan menyikat gigi, tetapi juga memakai baju terbaik yang bersih dan wangi. Tindakan ini menunjukkan pentingnya menjaga penampilan dan keharuman tubuh saat merayakan momen suci Idul Fitri.
Tidak hanya itu, Nabi Muhammad juga mengajarkan pentingnya menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di masjid bersama jamaah. Namun, tidak sebatas itu, beliau juga mengunjungi kerabat dan sanak saudara serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, sebagaimana ajaran Islam yang menekankan pentingnya kepedulian sosial.
Meskipun Nabi Muhammad tidak secara langsung melakukan pembagian THR atau membeli baju baru seperti tradisi modern yang kita kenal, beliau mendorong umatnya untuk merayakan Idul Fitri dengan cara yang menyenangkan dan penuh keberkahan.
Dalam konteks ini, tradisi membeli baju baru dan memberikan THR pada Lebaran di Indonesia bukanlah sebuah masalah, sepanjang tradisi tersebut dilakukan dalam semangat kebersamaan, kebahagiaan, dan kepedulian sosial, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Setiap bangsa memiliki cara uniknya dalam merayakan hari besar, namun yang terpenting adalah menjalankannya dengan penuh kebaikan dan berkah.