sumedangekspres, CIMANGGUNG – Peserta asesmen akhir tahun (AAT) tahun pelajaran 2024 di SDN Parakanmuncang 2 menggunakan 6 ruang kelas kumuh. Pasalnya bangunan sekolah belum tersentuh pembangunan.
Bahkan, kunjungan dari Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu ke puskesmas Cimanggung secara kebetulan bersebelahan dengan sekolah tersebut mengungkap bahwa SDN Parakanmuncang 2 dianggap tidak ramah anak karena kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan.
“Kami kekhawatirannya terhadap kondisi sekolah tersebut, namun pihak sekolah enggan banyak berkomentar,” jelas Kepala Sekolah SDN Parakanmuncang 2, Darmawan
Baca Juga:DPMD Dorong BUMDes Cari Peluang UsahaGaludra Prioritaskan Ketahanan Pangan
Musrenbang tingkat Kecamatan Cimanggung beberapa waktu lalu juga menyoroti masalah ini. Dihadiri oleh Kepala Bappppeda Kabupaten Sumedang yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendidikan.
“Kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan menjadi perhatian serius bagi peserta Musrenbang, karena kualitas pendidikan yang terjaga menjadi fondasi penting bagi pembangunan di tingkat kecamatan,” ujarnya.
Meskipun sering dipantau oleh Dinas Pendidikan, lanjut dia, masih ada beberapa kelas yang belum tersentuh pembangunan, menimbulkan kekhawatiran bagi keamanan dan kenyamanan para siswa.
“Memang kondisinya seperti ini harus gimana lagi, padahal sekolah kami sering dipantau dan didatangi dari Disdik untuk mengecek kondisi sekolah. Bahkan kalau hujan halaman sekolah kebanjiran kasian anak-anak,” tuturnya. (kos)