sumedangekspres, CONGGEANG – Warga terdampak pembangunan bendungan di Jawa Barat harus beralih profesi menggeluti usaha lain. Salah satunya yaitu sebagai perajin perahu.
Seorang warga terdampak Bendungan Cipanas, RT 02 RW 07 Dusun Citeula, Desa Karanglayung, Kecamatan Conggeang, Adung pun menjadi perajin perahu. Gagasan itu pun muncul setelah berkaca dari beberapa warga terdampak.
Menurutnya, usaha membuat perahu yang dilakukannya hanya dibantu dua anaknya dan dua orang karyawan.
Baca Juga:Golkar Jajaki Koalisi Bersama PKB, Erwan: Ini Langkah AwalFajar Pendaftar Pertama Bursa Bacapub
Dia menjelaskan, bahan baku membuat perahu diantaranya kayu jati dan lokal.
“Saya membuat satu unit perahu dengan ukuran panjang 6 meter dan lebar 3 meter membutuhkan waktu 3 minggu atau sampai 1 bulan,” ujar Adung, belum lama ini.
Sementara itu, warga lainnya Agus mengakui perahu sudah menjadi kebutuhan bagi warga terdampak pembangunan bendungan. Perahu menjadi sarana transportasi warga dalam beraktifitas.
Kata dia, perahu juga digunakan untuk mengangkut para pencari ikan dari Dermaga Ciuyah ke lokasi pemancingan yang ada di area Bendungan Cipanas.
“Tarif sewa perahu tergantung jarak yang ditempuh. Untuk jarak terdekat tarifnya Rp 20.000 per orang atau pulang pergi (PP),” ujarnya.
Pantauan, satu unit perahu ukuran kecil dapat mengangkut sebanyak 10 orang.
Ide kreatif pembuatan perahu diapresiasi warga lainnya. warga pesisir bendungan yang membuka usaha menjadi perajin perahu. Diharapkan kedepannya, perajin perahu mendapatkan perhatian dari pemda.
“Ya, minimal pemerintahan desa bisa ikut membina kiprah perajin perahu,” harapnya.
Baca Juga:Cari Koalisi, Cenderung Pilih Figur Pituin Sarana Kebersihan Tingkatkan Kesehatan
Tidak menutup kemungkinan kedepannya kiprah perajin semakin menggeliat. Saat ini, masyarakat dari luar daerah telah ramai berkunjung untuk memancing dan berwisata. (red)