sumedangekspres – Menuju Pilkada Sumedang: Yosep Rohimas, Mantan Bos CBU Mencalonkan Diri sebagai Bupati Sumedang, Suasana politik di Sumedang kini memanas dengan munculnya berbagai tokoh yang ingin mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati.
Salah satu yang mencuat adalah Yosep Rohimas, SE. MM., yang dikenal sebagai mantan pemilik bus antar kota antar provinsi (AKAP) Cahaya Bakti Utama (CBU).
Mantan Bos CBU Mencalonkan Diri sebagai Bupati Sumedang
Selain itu, Yosep juga dikenal sebagai tokoh budaya terkemuka di Sumedang.
Baca Juga:Terungkap! Rahasia Gelap Wakil Ketua DPRD Sumedang: Dugaan Tilap Uang Perumahan Menggegerkan NegeriRatusan Buruh Sumedang Turun ke Jakarta Peringati May Day
Dalam percakapan dengan Radar Sumedang, Yosep mengungkapkan keputusannya untuk mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di Sumedang melalui DPC PKB Sumedang.
Keputusan ini diambil menyusul keterbukaan DPC PKB Sumedang dalam menyambut kontestasi pilkada Sumedang 2024.
“Saya tergerak hati dan memutuskan untuk mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di Sumedang, dengan harapan dapat membawa berkah bagi masyarakat Sumedang,” ujar Yosep dengan tulus.
Yosep, yang memiliki latar belakang sebagai mantan pemilik Perusahaan Otobus (PO) CBU, juga telah berkontribusi dalam dunia akademik sebagai dosen di salah satu kampus ternama selama 15 tahun.
Motivasi utamanya adalah untuk menciptakan amal jariyah di akhirat kelak.
Ia ingin membawa energi positif dari luar Sumedang ke dalamnya, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Menurut Yosep, Sumedang memiliki potensi besar yang tidak boleh ketinggalan dalam persaingan dengan ibu kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Visinya adalah membangun Sumedang menjadi lebih baik di masa depan.
Baca Juga:Sumedang Berkomitmen Membasmi Kemiskinan Ekstrem: Langkah Konkret dan KolaboratifPerpanjang SIM Awal Bulan di SIM Keliling Bandung dan Sumedang Hari Ini
Yosep percaya bahwa pulau Jawa akan mengalami perubahan besar di masa depan, dan IKN sebagai barometer Indonesia di tingkat internasional dengan konsep smart city menjadi tantangan bagi daerah-daerah di Jawa, termasuk Sumedang.
Tanpa langkah-langkah antisipatif, Sumedang berisiko tertinggal dengan kota-kota sekelas IKN.
“Dalam menghadapi hal tersebut, saya memiliki mimpi untuk membangun Kawasan Istimewa Sumedang Sukses (KISS) sebagai upaya proteksi terhadap masyarakat Sumedang dari inflasi dan penciptaan pasar domestik.
Dengan begitu, kesenjangan antara Sumedang dan IKN dapat diminimalisir,” papar Yosep.
Lebih lanjut, Yosep menekankan pentingnya kerjasama dan kebersamaan (guyub) dalam mewujudkan visi tersebut.