Kemudian, Savero menekankan pentingnya membangun kepercayaan antara penyuluh dan masyarakat. Menurutnya mereka harus berinvestasi dalam hubungan yang kuat dengan masyarakat, di mana masyarakat merasa nyaman untuk bertanya dan mendapatkan informasi kesehatan yang benar.
Dengan upaya bersama untuk meningkatkan kecerdasan dan kepercayaan diri penyuluh kesehatan, lanjut Savero, diharapkan masyarakat dapat mengakses informasi kesehatan yang benar dan akurat, serta mengambil keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
Savero juga mengenalkan modul kebal hoaks. Modul tersebut berisikan berbagai alat bantu untuk melawan hoaks yang beredar di masyarakat, khususnya terkait berbagai program kesehatan.
Baca Juga:Ridwan Solichin Sebut Dony Ahmad Munir Sebagai Sosok Hebat, Tangguh dan PiawaiPPP-PKS Jalin Koalisi, Dony Ahmad Munir: Gentleman agreement Sudah, Tinggal Bahas Teknisnya
“Ingat, kalau di KAP ada DAK – Dengar, Apresiasi, Klarifikasi, pada konteks hoaks kita tambahkan C menjadi DACK – Dengar, Apresiasi, Cek-Ricek, dan Klarifikasi. Jadi sebelum klarifikasi, kita cek dulu bersama informasi yang kita duga sebagai hoaks di s.id/cekhoaks,” tegas Savero.
Putra bungsu dari Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana itu juga menyampaikan ciri khas hoaks, yaitu informasi yang memancing emosi. “Maka dari itu, kita patut curiga bila menemukan informasi yang memancing emosi kita. Bisa jadi itu adalah hoaks yang sedang berusaha mengelabui kita,” ucap anak muda yang saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu aktif dalam Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.
Garda TerdepanKepala Dinas Kesehatan DIY drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes, hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Ia menyampaikan pentingnya peran para peserta sebagai garda terdepan dalam penguatan penerimaan vaksinasi JE yang akan diintroduksi di DIY mulai September 2024. “Pelatihan hari ini akan menjadi bekal bagi kita semua dalam mengajak masyarakat lebih sehat dan terhindar dari penyakit akibat virus JE yang sangat membahayakan,” ujar drg. Pembajun.
Drg. Naaila Afifah selaku Spesialis Program Portkesmas, menjelaskan dampak dari lemahnya komunikasi pada penerimaan vaksin. “Komunikasi sangatlah penting, karena komunikasi yang membangun keakraban, kedekatan, dan dapat mengunci komitmen dari masyarakat untuk merubah perilaku akan menjembatani masyarakat menuju perilaku sehat, termasuk dalam penerimaan terhadap vaksin”, tambah drg. Naaila.