sumedangekspres – Bentuk, Cara Memainkan Sasando, dan Jenis-jenis Sasando
Bentuk Sasando sangat unik dan berbeda dari alat musik berdawai lainnya. Bagian utamanya adalah tabung bambu yang panjangnya berkisar antara 7 hingga 80 cm. Di bagian atas dan bawah bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai.
Bagian tengah sasando melingkar dari atas ke bawah dan dilengkapi dengan ganjalan atau senda. Dawai senar yang direntangkan di tabung, disusun dari atas ke bawah. Senda ini memberikan nada yang berbeda pada setiap petikan dawai. Tabung sasando diletakkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar yang berbentuk seperti kipas atau haik, berfungsi sebagai tempat resonansi sasando. Wadah ini mirip dengan penampung air yang berlekuk-lekuk.
Untuk memainkan Sasando, kedua tangan digunakan dari arah berlawanan, yaitu kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri memainkan melodi dan bas, sedangkan tangan kanan memainkan accord.
Baca Juga:Sekilas Sejarah Alat Musik Sasando Yang Dimainkan Dengan Cara Dipetik Menggunakan Jari-jari TanganJenis-jenis Alat Musik Calung Di Nusantara
Notasi pada Sasando tidak beraturan seperti alat musik pada umumnya, tetapi menghasilkan lantunan nada merdu berkat adanya resonator haik. Petikan jari pada dawai Sasando mempengaruhi hasil suaranya, dan keterampilan jari dalam memetik dawai sangat penting.
Ada beberapa jenis Sasando, antara lain Sasando Gong, Sasando Biola, dan Sasando Elektrik. Sasando Gong dimainkan dengan irama gong dan sering dinyanyikan dalam bentuk syair untuk mengiringi tari atau menghibur.
Bunyi Sasando Gong memiliki nadanya pentatonik dan berkembang di Pulau Rote sejak abad ke-7. Sasando Biola menggunakan putaran dawai atau sekrup dawai yang dibentuk seperti biola. Sasando Biola memiliki nadanya diatonis dan berkembang di Kupang. Ada dua bentuk Sasando Biola, yaitu dengan ruang resonansi dari daun lontar atau dari kotak kayu. Sasando Biola yang menggunakan daun lontar lebih berkembang karena dianggap lebih unik dan natural.