sumedangekspres – Kronologis dan Penyebab Kejadian RJA Warga Sumedang yang Nekat Panjat Tower BTS 74 Meter Kisah Pahit Depresi dan Dugaan Pencurian, Sebuah insiden dramatis mengguncang warga Dusun Karasak RT 02/RW 03 Desa Sukarapih, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Jumat, 10 Mei 2024.
Seorang pemuda berinisial RJA (26) memanjat tower BTS setinggi 74 meter, menarik perhatian publik dan mengundang kekhawatiran atas keselamatannya.
Kronologis dan Penyebab Kejadian RJA Warga Sumedang yang Nekat Panjat Tower BTS 74 Meter
Menurut kronologis yang diungkapkan oleh adik kandungnya, Real Alya Wahid, RJA sebelumnya telah mengeluhkan tekanan psikologis yang dialaminya.
Baca Juga:Perpanjangan SIM Praktis: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling SumedangYudia Ramli Mengawali Safari Jumat Berkah Sumedang dengan Semangat Bersama
Dituduh mencuri tanpa bukti oleh warga sekitar, RJA merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
Padahal, sehari-harinya, dia hanya seorang pedagang mainan di wilayah sekitar.
Kejadian tragis itu berawal ketika RJA berpamitan kepada adiknya untuk pergi ke warung pada sore hari.
Namun, dalam waktu singkat, kabar mengerikan datang dari temannya, Yudha RJA berada di puncak tower BTS setinggi 74 meter di Dusun Ciperdanta.
Real yang tak percaya dengan kabar tersebut segera memanggil ibunya untuk mengetahui kebenaran.
Ketegangan semakin memuncak ketika RJA tidak kunjung turun dari tower meskipun telah banyak orang yang berusaha membujuknya.
Setelah dua jam yang mencekam di atas tower, akhirnya RJA mau turun setelah didorong oleh keluarganya dan tim penyelamat.
Namun, kondisi kesehatannya memprihatinkan, mengalami hipotermia karena terlalu lama berada di ketinggian.
Baca Juga:Investment Summit Kadin Sumedang Dorongan Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi LokalSetelah Tinjau Lahan korban Gunung Ruang, AHY Ke Amerika Untuk Menghadiri Konfrensi Tanah Bank Dunia
RJA kemudian dilarikan ke Puskesmas Tanjungsari untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Setelah dinyatakan stabil, ia dirujuk ke Rumah Sakit AMC di Cileunyi, Kabupaten Bandung untuk menjalani pemeriksaan psikologi guna memahami lebih dalam kondisi psikologis yang mungkin menjadi penyebab perilaku nekatnya.
Insiden ini mencerminkan betapa pentingnya mendukung kesehatan mental dalam masyarakat kita.
Dugaan pencurian tanpa bukti telah memicu reaksi yang berujung pada kejadian tragis ini.
Harapannya, setelah menjalani perawatan medis dan pemeriksaan psikologi, RJA dapat mendapatkan dukungan yang memadai untuk pulih dari traumanya dan menghindari insiden serupa di masa depan.