sumedangekspres – SURIAN – Sekitar tujuh hektar sawah di Blok Tegal Harendong Desa Ranggasari Kecamatan Surian mengalami kekeringan saat musim kemarau. Bahkan, tanaman padi terancam puso.
“Ya setiap tahun sawah Blok Tegal Harendong selalu kekeringan saat musim kemarau. Luasnya sekitar tujuh Hektar,” ujar Kepala Desa Ranggasari Dede R Manikmaya kepada Sumeks, Selasa (14/5).
Dikatakan, sawah di Blok Tegal Harendong mengandalkan pengairan dari Sungai Cibodas dan Cikandung. Namun, saat musim kemarau tidak mengalir ke blok tersebut.
Baca Juga:Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Jalur Perseorangan Hanya Satu PasanganDiundang Bank Dunia, Menteri ATR/BPN Paparkan Kisah Sukses Pemerintah RI Daftarkan 112 Juta Bidang Tanah
“Hal itu terjadi karena terkendala saluran irigasi yang selalu rusak oleh gerusan banjir Sungai Cikandung dan Cibodas,” jelasnya.
Ditegaskan, Pemerintah Desa Ranggasari terus berupaya agar sawah di Blok Tegal Harendong tidak kekeringan. Yaitu, dengan memperbaiki saluran air sepanjang kurang lebih 600 meter.
“Kami juga telah mengajukan pompanisasi ke pemerintah kabupaten Sumedang. Namun, sampai saat ini belum mendapatkan bantuan pompanisasi. Padahal, Desa Ranggasari sangat membutuhkannya,” jelasnya.
Dia pun berharap adanya bantuan dari pihak terkait agar sawah Blok Tegal Harendong tidak mengalami kekeringan setiap tahunnya di musim kemarau. Selain itu, juga ada solusi untuk penanganan sawah yang mengalami kekeringan.
“Mudah-mudahan upaya kami dapat menghasilkan. Sehingga, para petani di Blok Tegal Harendong tidak mengalami kekeringan setiap tahunnya,” tuturnya.
Dari gambar yang dikirim ke redaksi Sumeks, tampak sawah di Blok Tegal Harendong mengalami kekeringan. Sebagian tanah sudah mengalami pecah-pecah. Tampak pula, beberapa tanaman padi mati akibat tidak adanya air. (bim)