Motivator Kawakan Dr Aqua Dwipayana Mendorong Hadirnya Kolaborasi Antardosen dan Staf Menghadapi Tantangan dalam Pengembangan Karier Pengajaran di Perguruan Tinggi
sumedangekspres– BANGKA -Menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung antardosen dan staf adalah hal penting. Hal ini mencakup komunikasi yang baik, dukungan emosional, dan kerjasama tim. Dosen sering menghadapi tekanan untuk mengelola waktu antara tugas mengajar, penelitian, dan kehidupan pribadi. Menjaga kesejahteraan mental dan fisik mereka menjadi tantangan tersendiri.
Hal itu disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menjelang sharing di Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan (FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB). Memasuki hari ketiga kehadirannya di Kepulauan Bangka Belitung, pria rendah hati itu melanjutkan kiprah silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Baca Juga:Indra Jayaatmaja Ramaikan Bursa Bacaleg Sumedang 2024Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Tekankan Pentingnya Pelatihan Khusus Komunikasi bagi Personel Ditpolairud
Setelah sebelumnya berbicara kepada ratusan mahasiswa, pada Rabu 14 Mei 2004, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut akan memberikan sharing kepada puliuhan dosen di lingkungan FPPK UBB. Tema sharingnya adalah “Tantangan Dosen di Masa Sekarang, Antara Kinerja Berkualitas, Iklim Kerja yang Nyaman dan Tuntutan yang Banyak”.
Dari sharing yang disampaikan oleh sosok yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi tersebut, diharapkan dapat menyadarkan dosen untuk mengubah pola pikir dan pola ajar bagi generasi sekarang.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, tantangan yang dihadapi oleh dosen di masa kini semakin kompleks dan beragam. Mereka harus menyeimbangkan antara berbagai tuntutan seperti kinerja berkualitas, menciptakan iklim kerja yang nyaman, dan memenuhi tuntutan yang semakin meningkat.
“Dari sisi pembelajaran, dosen harus memastikan bahwa metode pengajaran mereka efektif dan mampu memfasilitasi pembelajaran yang mendalam. Ini sering kali membutuhkan pemanfaatan teknologi terbaru, pendekatan pedagogis yang inovatif, dan penyesuaian kurikulum,” ungkap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.
Kemudian, lanjut Dr Aqua Dwipayana, dari sisi publikasi dan penelitian. Tuntutan dosen untuk mempublikasikan penelitian di jurnal bereputasi tinggi semakin meningkat. Dosen harus terus-menerus melakukan penelitian, menulis artikel ilmiah, dan mengikuti konferensi. “Kinerja dosen pun sering dievaluasi melalui berbagai mekanisme seperti akreditasi program studi, umpan balik dari mahasiswa, dan penilaian rekan sejawat. Hal ini menimbulkan beban administrative tersendiri,” kata pembicara laris ini menguraikan.