Cibuluh Jadi Sentra Pisang Cadevis: Kembalikan Unsur Hara Tanah

MENERANGKAN: Kegiatan sosialisasi penanganan sampah yang dilakukan oleh LPPM ITB di Kantor Desa Cibuluh, baru-
MENERANGKAN: Kegiatan sosialisasi penanganan sampah yang dilakukan oleh LPPM ITB di Kantor Desa Cibuluh, baru-baru ini, Foto: Dok Sumeks/Atep Bimo.
0 Komentar

sumedangekspres – UJUNGJAYA – Desa Cibuluh Kecamatan Ujungjaya diharapkan  bisa menjadi sentra pisang cavendis di Kabupaten Sumedang. Selain itu, juga akan berupaya untuk mengembalikan unsur hara tanah di wilayah Desa Cibuluh menjadi lebih baik.

Hal tersebut terungkap pada saat kegiatan sosialisasi penanganan sampah yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kantor Desa Cibuluh, baru-baru ini.

Narasumber sekaligus Anggota LPPM ITB, Asep Sunandar menuturkan wilayah Desa Cibuluh Kecamatan Ujungjaya mempunyai lahan pertanian yang cukup luas. Kemudian, terbagi menjadi lahan basah dan lahan kering. 

Baca Juga:Pancasila Sebagai Salah Satu Pilar Kedaulatan Kebangsaan IndonesiaBuka Rakernis Ditjen SPPR, Menteri AHY: Capai Target Pendaftaran Sisa 7 Juta Bidang Tanah Pada Tahun 2024

“Kita melihat ini potensi yang besar, tetapi belum terkembangkan. Apalagi dengan adanya Bendungan Cipanas yang mempunyai daya tarik besar juga untuk mendorong tumbuhnya industri pertanian. Itulah kenapa kami memilih Desa Cibuluh untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat,” kata Asep kepada Sumeks. 

Dikatakan, pihaknya membawa teknologi ke desa Cibuluh. Pertama, teknologi untuk pengolahan sampah. Teknologi pengolahan sampah ini supaya problem yang ada di kota terkait dengan banyaknya sampah bisa tertangani.

Sementara di desa, lanjut dia, sebetulnya membutuhkan hasil pengolahan sampah ini dalam bentuk kompos dan pupuk organik cair untuk mendorong pertanian. 

“Nah ini upaya kami agar tadi problem di kota terselesaikan dan problem di desa juga terselesaikan dengan terpenuhinya pupuk organik. Dan, kita kan mengarahkan konsep pengembangan pertaniannya berbasis organik serta pembenahan lahan. Tanahnya kita perbarui dengan kompos dengan penggunaan pupuk yang tepat,” paparnya. 

Pria yang juga peneliti di Universitas Negeri malang ini mengatakan, pihaknya menginginkan perkembangan industri pertanian itu.

Karena Indonesia tidak mungkin bisa jadi swasembada pangan kalau petaninya masih menggunakan cara-cara tradisional dan tidak ada pembinaan dari akademisi.

Terkait Desa Cibuluh bisa diharapkan menjadi sentra pisang cavendis, kata Asep, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu struktur tanahnya.

Baca Juga:GCC Sumedang Fasilitasi Pelaku Ekonomi KreatifPemdes Cimalaka Prioritaskan Penguatan Ketahanan Pangan

Tanah disini ada aluvial dan gromosom. Sebetulnya dua jenis tanah itu cocok juga untuk pertanian pisang khususnya. Karena, pisang itu termasuk tanaman yang istimewa. 

0 Komentar