Magang di Jepang, Cuan Menjanjikan
SUMEDANGEKSPRES – Sebanyak 20 peserta pelatihan yang akan magang ke Jepang, mengikuti sesi wawancara bahasa Jepang, bersama tim penguji yang didatangkan langsung dari Jepang.
Kegiatan wawancara berlangsung di Runag Tampomas, Kantor Pusat Pemerintahan Sunedang (PPS), Kamis (30/5).
“Kalau misalnya sekarang lulus, berarti mereka keterima di Jepang,” ujar Kepala Bidang Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang, Irma Dewi Agustin kepada Sumeks.
Baca Juga:Sekda Herman Suryatman Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDNPakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Tegaskan Kolaborasi dengan Berbagai Pihak Menjadi Salah Satu Upaya Strategi
Dikatakan Irma, materi yang dijadikan bahan wawancara, seputar kemampuan dalam menggunakan bahas Jepang, yang memang akan dipergunakan dalam berkomunikasi sehari-hari di Jepang.
“Bahasa Jepangnya, sudah standar Jepang belum? Kalau misalnya sudah sesuai, nanti dikasih pekerjaan oleh orang Jepang,” tuturnya.
Para peserta magang, sambung Irma, sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan bahasa serta mempelajari budaya Jepang, dari para instruktur handal, di lembaga pendidikan dan keterampilan (LPK) selama empat bulan.
“Ini merupakan rangkaian seleksi yang dulu saat pembukaannya oleh Pj Bupati Sumedang (Herman Suryatman),” katanya.
Lebih jauh Irma membeberkan, seluruh peserta magang je Jepang seluruhnya ada 85 peserta, yang sudah dinyatakan lulus dan siap berangkat sebanyak 23 orang.
“Sisa 53 orang, 20 nya hari ini melakukan sesi wawancara sedangkan sisanya masih menjalani pelatihan,” terangnya.
Mira menambahkan, mereka yang magang di Jepang, akan memperoleh gaji sekitar Rp 13 juta perbulan.
Baca Juga:Bendera Merah Putih Membentang Sepanjang 300 Meter di Kirab Pancasila 2024Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Tegaskan Diplomasi TNI Angkatan Laut Membutuhkan Kemampuan Komunikasi
Itu bisa terus bertambah sampai belasan juta rupiah bahkan puluhan juta rupiah , ketika yang bersangkutan semakin jago berbahasa Jepang.
“Yang menentukan (Besarnya gaji) lebih ke bahasa, karena skill mah nanti juga dilatih di sana,” ungkapnya. (nur)