sumedangekspres, JATINANGOR – Rifki Nur Priyansyah Rachman, merupakan salah seorang wisudawan yang dilantik pada Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang III Tahun Akademik 2023/2024, Selasa (2/6/2024). Ia berhasil meraih predikat sebagai wisudawan terbaik program Sarjana. Rifki lulus dari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.
Tidak hanya lulus dan menyelesaikan skripsi, ia juga banyak melakukan publikasi ilmiah pada beberapa jurnal bererputasi. Beberapa publikasi yang dilakukan, yaitu satu karya ilmiah dalam jurnal internasional yang terakreditasi Scopus Q1 judul “Factors Influencing Acceptance of Indonesian Contact Tracing App: Development of The Technology Acceptance Model” yang terbit di jurnal Human Technology. Selain itu,
Rifki juga berhasil menerbitkan satu karya ilmiah dalam jurnal internasional yang terakreditasi Sinta 3 dan lima karya ilmiah dalam Jurnal terakreditasi Sinta 2. Enam judul publikasinya yaitu: “Validity and Reliability Tests on the Nomophobia Instrument with the Rasch Model”, “Cigarettes, Drugs, and Bullying Among Islamic School Students”, dan “When the Opposition Dominates the Conversation (Twitter Network Analysis about the Controversial Indonesian Constitutional Court Decision)”.
Baca Juga:Ini Pesan Pj Bupati untuk Pelaku UMKM Saat Kick Off Program UMKM Naik KelasDomba Banyak Dipilih Sebagai Hewan Kurban, Berikut Penjelasan dari Dokter Hewan
Selanjutnya, “Penilaian Publik terhadap Aplikasi Peduli Lindungi (Analisis Komparasi terhadap Aspek Demografi)”, “Representasi Korban dan Pelaku Kekerasan Seksual di Artikel Berita: Analisis Isi Artikel Berita detik.com Tahun 2021-2022”, dan “Twitter sebagai Media Komunikasi Krisis Pemimpin Pemerintahan di Indonesia (Studi Gelombang Covid-19 Varian Delta dan Omicron)”. Awalnya, penulisan artikel jurnal merupakan tugas dari mata kuliah yang diikuti oleh Rifki. Tugas tersebut kemudian mendorong Rifki untuk menerbitkannya pada jurnal nasional maupun internasional.
Rifki merasa sayang jika data yang sudah ia kumpulkan tidak dipublikasikan, maka dari itu ia berusaha agar artikel yang ia buat dapat diterbitkan.
“Jadi kalau misalkan tidak diterbitkan, manfaatnya tidak menyebar. Tetapi jika diterbitkan, orang lain bisa membaca dan mendapatkan manfaat dari itu (artikel),” ujar Rifki.
Rifki pun membagi tips bagi mahasiswa yang ingin menerbitkan karya ilmiahnya di jurnal. Mahasiswa harus menemukan masalah yang menarik dan membuat mereka ingin mengetahui jawaban dari masalah tersebut. Penelitian yang sudah ada kemudian digunakan sebagai panduan penelitian.