“Kami ingin masyarakat memahami bahwa suara mereka sangat berharga dan tidak boleh dijual dengan harga murah. Setiap pemilih memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada kepentingan rakyat,” ujar Asep Tamam.
Menurutnya, peran intelektual sangat krusial dalam menjaga integritas demokrasi. Para akademisi, mahasiswa, dan profesional lainnya memiliki kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai aspek dari proses pemilihan, serta memberikan rekomendasi yang objektif dan berdasarkan data.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, KJSP berencana untuk mengadakan serangkaian seminar, lokakarya, dan diskusi publik. Acara-acara ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda, perempuan, dan kelompok minoritas, untuk memastikan bahwa suara mereka juga didengar dalam proses politik.
Baca Juga:Dugaan Korupsi di Balik Predikat WDP LKPD Pangandaran 2023Ivan Dicksan: Kandidat Kuat Pilkada Tasikmalaya 2024?
Selain itu, KJSP juga berencana untuk bekerja sama dengan media lokal untuk menyebarkan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai proses Pilkada. Mereka percaya bahwa media memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat dan mengawasi jalannya pemilihan.
“Kami berharap melalui kerja sama ini, kami dapat menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel. Media dapat membantu mengungkap pelanggaran yang terjadi dan memberikan tekanan kepada pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas,” tambah Rico.
Tidak hanya itu, KJSP juga menekankan pentingnya keterlibatan pemantau independen dalam setiap tahapan Pilkada. Mereka percaya bahwa kehadiran pemantau independen dapat mengurangi potensi pelanggaran dan memastikan bahwa setiap proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami akan mendorong adanya pemantau dari berbagai organisasi masyarakat sipil, baik lokal maupun nasional. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap pelanggaran dapat segera terdeteksi dan ditindaklanjuti,” ungkap Asep.
Komitmen KJSP untuk menciptakan Pilkada yang bersih dan adil ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok intelektual lainnya di Indonesia. Mereka berharap bahwa gerakan ini dapat menyebar dan diadopsi oleh komunitas intelektual di daerah lain, sehingga pemilihan umum di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan lebih transparan dan akuntabel.
“Ini bukan hanya tentang Kota Tasikmalaya, tetapi tentang masa depan demokrasi Indonesia. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan berdampak besar bagi generasi mendatang,” kata Rico menutup pertemuan.