sumedangekspres – JATINANGOR – Bakal calon Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menyambangi Pondok Pesantren Haflah Musyahadah Darul Hufadz yang berada di Jalan Raya Cipacing 20 Jatinangor, baru-baru ini.
Pondok pesantren tersebut dinilai telah berhasil mengembangkan bisnis tanaman hidroponik, melalui program One Pesantren One Product (OPOP), yang dicanangkan Dony, saat dia menjabat Bupati Sumedang.
“Melihat hasil karya pesantren yang dulu ketika saya (Menjabat) Bupati Sumedang, ada program One Pesantren One Product,” ujar Dony Ahmad Munir di sela-sela kunjungan.
Baca Juga:DJBC Jabar Musnahkan 12 Truk Barang Ilegal: Nilai Barang Capai Rp 12 MiliarPemda Sumedang Genjot Inpres Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Program tersebut, oleh pihak pondok pesantren dijalankan dengan baik, bahkan sekitar 1.200 santriwan dan santriwati pun ikut dilibatkan dalam pengelolaan tanaman sayuran berbasis air itu.
“Santrinya pun diajak untuk bercocok taman memalui hidroponik,” terangnya.
Berkat kesabaran dan keuletan para santri, maka Pondok Pesantren Haflah Musyahadah Darul Hufadz kini menuai hasil yang gemilang.
“Saya bersyukur dan berbahagia, karena program yang saya canangkan, alhamdulillah Haflah Musyahadah Darul Hufadz tetap istikomah, berjalan dan berhasil,” sambungnya.
Bahkan, pihaknya telah memperluas lahan garapannya di beberapa tempat sekitar kompleks pondok pesantren hingga kawasan Sindulang Kecamatan Cimanggung.
hal tersebut dilakukan, sudah barang tentu, untuk memenuhi permintaan pasar, terhadap tanaman sayuran hidroponik.
“Ini menunjukan sebuah kemajuan bagi pondok pesantren, dalam menggeliatkan roda perekonomian,” terang Dony.
Apresiasi Dony Ahmad Munir untuk pimpinan Pondok Pesantren Haflah Musyahadah Darul Hufadz, atas dedikasinya dalam mengembangkan perekonomian pesantren, melalui program One Pesantren One Product.
Baca Juga:Audiensi Apdesi dengan DPRDOrang Tua Panik, Pengumuman Hasil PPDB Jabar 2024 Tertunda
“Saya berterima kasih kepada Pak Hani Dadang yang telah amanah dan berhasil menjalankan program kita dan berhasil,” ucapnya.
Pasarnya pun sudah jelas, pondok pesantren tersebut bisa memasarkan hasil tanaman nya setiap hari ke beberapa pasar tradisional dan modern.
“Dengan begitu, bisa meningkatkan pendapatan pesantren ini, menglola pesantren ini dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Dony.
Disebutkan, lantaran keberhasilannya itu, menjadi daya tarik bagi sejumlah Mahasiswa Unpad, untuk melakukan studi tiru dan tukar pengalaman soal tanaman hidroponik. (nur)