sumedangekspres – Beberapa jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan borong saham BBRI. Direktur Utama Sunarso, misalnya, telah menginvestasikan sekitar Rp997 juta untuk membeli 227.700 saham pada harga Rp4.380 per saham pada tanggal 13 Juni 2024, sebagaimana dilaporkan dalam keterbukaan informasi pada Kamis (20/6/2024).
Selain Sunarso, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani juga tercatat melakukan pembelian sebanyak 450.000 saham dengan harga Rp4.324 per saham, total investasi sebesar Rp1,95 miliar pada tanggal 12 Juni 2024.
Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, juga ikut serta dalam pembelian saham BBRI dengan jumlah 230.000 saham pada harga Rp4.200 per saham, total sekitar Rp966 juta pada tanggal 14 Juni 2024.
Baca Juga:Dekranasda se-Jabar Berpartisipasi dalam Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2024BSN Mulai Perketat Standardisasi Klinik dan Rumah Sakit Hewan
Dalam laporan keterbukaan informasi terpisah, tercatat bahwa dua direktur BRI juga melakukan penambahan kepemilikan saham. Mereka adalah Direktur Digital dan TI, Arga M. Nugraha, serta Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu.
Secara rinci, Arga M. Nugraha membeli saham BBRI sebanyak 240.900 saham pada harga Rp4.150 per saham, dengan total investasi sekitar Rp999 juta.
Sementara itu, Viviana Dyah Ayu telah melakukan beberapa kali pembelian saham sejak 6 Juni 2024, mengakumulasi total pembelian sebanyak 440.000 saham. Total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp1,89 miliar.
Sebelumnya, pada tanggal 7 Juni 2024, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, juga tercatat membeli 230.000 saham BBRI.
Tiga hari kemudian, yakni pada tanggal 10 Juni 2024, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, membeli 213.300 saham BBRI.
Terkait dengan aksi borong saham BBRI tersebut, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa pembelian saham BBRI oleh direksi merupakan keputusan pribadi mereka.
“Tujuan transaksi ini adalah untuk investasi,” tambah Hendy.
Menurut Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, dan David Chong dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (11/6/2024), prospek kenaikan harga saham BBRI diprediksi akan lebih besar karena risiko telah diperhitungkan.
Baca Juga:Ketua DPRD Rudy Susmanto Titip Pendampingan Para KadesSekda Herman Mengajak Kabupaten dan Kota di Cekungan Bandung untuk Bahu-membahu Melestarikan Sungai Citarum
Andrey dan David menyoroti pencapaian kinerja Bank Rakyat Indonesia (BBRI), yang mereka sebut sebagai pertumbuhan tercepat di sektor ini.
“Meskipun CoC 4M24 turun menjadi 3,7 persen (3M24; 3,8 persen), kami memperkirakan akan turun di bawah 3 persen sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” ungkap mereka dalam risetnya.