sumedangekspres – Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar), Herman Suryatman, mengklaim bahwa pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA, SMK, dan SLB kali ini berjalan lebih baik dan tertib dibandingkan tahun lalu. Menurut Herman, hal ini dapat terlihat dari komitmen yang serius dari pemerintah dalam menjadikan PPDB tahun ini transparan dan akuntabel.
“Untuk PPDB tahun ini lebih baik dan lebih tertib. Dan yang jelas setelah Pak Gubernur (Bey Machmudin) mencanangkan bahwa PPDB harus akuntabel dan bersih, saya kira sudah jauh lebih baik dari tahun kemarin,” ujarnya saat ditemui di Jalan Braga, Kota Bandung, Sabtu (22/6).
Disinggung mengenai masih adanya dugaan kecurangan, Herman menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar pelaksanaan ke depannya dapat sesuai dengan aturan.
Baca Juga:Penakaran Rusa Tahura Ir. H. Djuanda, Perjalanan 2,5 kilometerOknum Petugas Tiket, diduga Melakukan Pungutan Liar, Objek Wisata Sindangkerta Cipatujah
“Perkara ada kekurangan, kita akan dalami termasuk yang teridentifikasi ada domisili yang manipulatif, itu akan kita cek dan kita akan kembalikan kepada aturan,” ujarnya.
Dengan ini, Herman menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan terus membuktikan keseriusannya dalam pelaksanaan PPDB tahun ini.
“Jadi ini jaminan dari Pemprov Jabar untuk membuktikan bahwa kami serius dalam menjalani PPDB 2024,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) telah resmi mengumumkan hasil pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 tahap 1 untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB.
Dari hasil pengumuman yang diberikan pada pukul 19.30 WIB Rabu, 19 Juni 2024 kemarin, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Disdik Jabar, Ade Afriandi, menyebut terdapat 158 calon siswa baru yang dianulir oleh panitia PPDB.
“Nah, dari repot sistem yang dianulir oleh sekolah atau panitia PPDB itu ada 158. Nah, mayoritas karena domisilinya tidak sesuai. Jadi, apa yang diberikan oleh calon tidak sesuai dengan Pergub (peraturan gubernur),” katanya saat dikonfirmasi pada Kamis (20/6).
Meski ada yang dianulir, dalam pendaftaran tahap 1, Ade mengatakan sebagian besar calon siswa baru yang mendaftar melalui sistem zonasi dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), diterima di sekolah pilihannya.
Baca Juga:Polisi Dalami Penyebab Kebakaran SPBU di Nanggung BogorRaffi Ahmad dan Jeje Govinda Memberikan Sinyal Maju di Pilkada KBB," Kata Ketua DPD PAN
“Yang diterima sesuai dengan hasil pendaftaran itu 310 ribu (calon siswa baru). Jadi, kemarin yang dianulir itu karena ditemukan anomali di saat-saat terakhir, makanya pengumuman dilakukan jam 19.30 WIB karena ada beberapa satuan pendidikan yang masih melakukan pendalaman dan kemudian dilaksanakan pleno kembali,” tuturnya.(*)