sumedangekspres – Berdasarkan teks yang diberikan, Toleat adalah sebuah alat musik tradisional dari Kabupaten Subang yang terbuat dari bambu. Alat musik ini memiliki sejarah yang terkait dengan alat musik sederhana bernama Empet-empetan, yang terbuat dari bahan-bahan seperti pelepah daun pepaya, daun kelapa, atau jerami. Empet-empetan ini hanya menghasilkan suara “peet” atau “pet-pet” karena tidak memiliki lubang yang dapat menghasilkan nada yang berbeda.
Mang Parman terinspirasi oleh Empet-empetan untuk menciptakan alat musik yang lebih permanen dan bernada, yang akhirnya disebut Toleat. Toleat terdiri dari beberapa bagian organologis, yaitu kepala Toleat, simpay (tali untuk mengikat sumber bunyi), lubang nada, badan Toleat, dan lidah Toleat sebagai sumber bunyi. Bahan utama untuk membuat Toleat adalah bambu, dengan bagian resonator (awak Toleat) yang berfungsi sebagai resonator suara, dan kayu maja (letah Toleat) yang dibentuk tipis untuk sumber bunyi. Tali rotan digunakan untuk mengikat bagian kayu maja yang sudah dibentuk.
Toleat pertama kali dimainkan secara publik oleh Mang Parman pada pertunjukan Sisingaan di Tegalurung, Kabupaten Subang pada tahun 1980-an. Alat musik ini memiliki bentuk mirip dengan suling dan menghasilkan nada yang serupa dengan terompet. Kehadirannya dalam pertunjukan ini menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Subang, dan sejak saat itu Toleat mulai dikenal dan menyebar lebih luas di masyarakat.
Baca Juga:Arumba Alat Musik Ansambel yang Terbuat dari Potongan Bambu, Simak Lengkapnya!Menguak Sejarah Tentang Karinding, Alat Musik yang Terbuat Dari Bambu
Secara keseluruhan, Toleat adalah contoh bagaimana kebudayaan lokal dapat menginspirasi inovasi dalam seni dan musik tradisional, mempertahankan warisan budaya sambil mengadaptasikannya dengan material yang lebih tahan lama dan menghasilkan suara yang lebih bervariasi.(*)