Beginilah Cara Warga Gunung Manik Menghadapi Teror Macan Tutul

Polisi membantu warga patroli malam di Desa Gunung Manik, Kabupaten Kuningan.
Polisi membantu warga patroli malam di Desa Gunung Manik, Kabupaten Kuningan. Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com
0 Komentar

sumedangekspres – Teror macan tutul di Desa Gunung Manik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, masih berlanjut. Warga sedang berusaha agar macan tutul yang telah memasuki wilayah mereka pergi jauh dan tidak kembali lagi. Kepala Resort KSDA Cirebon, Slamet Priyambada, telah mengonfirmasi keberadaan spesies macan tutul di Desa Gunung Manik.

Menurut Slamet, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kemungkinan terburuk terjadi. Menurut Slamet Priyambada, pihaknya telah mengidentifikasi keberadaan hewan buas di dekat pemukiman manusia tersebut.

Kita selama 2 hari sedang check and recheck melakukan identifikasi terkait adanya konflik antara manusia dan satwa liar jenis macan tutul di Gunung Manik,” ungkapnya. Slamet mengetahui keberadaan macan tutul tersebut setelah mendapatkan laporan serta melihat langsung bukti video dan jejak kakinya.

Baca Juga:Saka Tatal Akan Sidang PK Kasus Vina Cirebon, Farhat Abbas Ajak Warga Cirebon HadirBumi Adalah Planet Ketiga dari Matahari, dan Planet Terbesar Kelima

“Memang, berdasarkan keterangan dan bukti-bukti visual, menerangkan bahwa benar ditemukan berupa jejak dan video munculnya penampakan macan tutul itu,” jelasnya.

Menurut Slamet, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kemungkinan terburuk terjadi. Sementara itu, langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain mengimbau warga agar mengurangi aktivitas di malam hari serta melakukan patroli.

Kami juga siaga ronda dengan polisi, TNI, BPBD,” ujarnya. Tidak hanya itu, KSDA Cirebon juga membekali warga dengan peralatan untuk mengusir menghalau hewan buas tersebut. Namun demikian, Slamet menegaskan, peralatan yang diberikan kepada masyarakat bukan senjata api yang berbahaya. Kita bekali (warga) dengan petasan untuk mencoba menghalau bilamana macan tutul datang lagi, ungkapnya.

Macan Tutul di Jamberama

Kemunculan macan tutul juga dilaporkan di Desa Jamberama, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan. Warga melaporkan kemunculan macan tutul di tiga titik berbeda. Namun demikian, Slamet belum memastikan apakah kemunculan macan tutul di tiga titik berbeda itu dalam waktu bersamaan atau tidak.

Dapat telepon dari Danramil Selajambe, tapi kita juga belum tahu, apakah 3 titik tuh, keluar di waktu bersamaan atau muncul menghilang 3 kali, kata Slamet Priyambada. Slamet memastikan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan. Rencananya, besok kita akan ke Selajambe, untuk pengecekan dan menindaklanjuti adanya laporan macan tutul di tempat itu, katanya.(*)

0 Komentar