sumedangekspres, Pedestrian Jalan Cihideung kondisinya sudah jauh berbeda dibandingkan saat baru dibangun. Dalam waktu dekat ini, Pemkot Tasikmalaya akan kembali menata kawasan tersebut agar sesuai dengan konsep.
Sebagaimana diketahui, saat ini kawasan pedestrian Jalan Cihideung kini banyak ditempati oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Selain itu, jalur lalu lintas pun menjadi lahan parkir ilegal.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah sudah melakukan pembahasan dan memberikan instruksi agar pedestrian jalan Cihideung ditata sesuai tujuan awal. Salah satunya kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) agar melakukan evaluasi.
Baca Juga:Cara Menanam Kunyit di Ramah, Budaya Ekonomi KeratifManfaat Jamu Bagi Kesehatan Tubuh
Hal itu diakui Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUTR Kota Tasikmalaya Wenda Krisnawan. Di mana pihaknya mendapat instruksi untuk melakukan pembenahan dan beberapa evaluasi di kawasan pedestrian Jalan Cihideung. “Ya, kami sudah membahasnya dengan pimpinan (Pj Wali Kota Tasikmalaya),” ungkapnya kepada Radar, Kamis (11/7/2024).
Secara umum, acuannya tetap pada Detail Engineering Design (DED) dan Feasibillity Study (FS) yang sudah ada. Di mana kawasan tersebut merupakan area pedestrian untuk aktivitas warga berjalan kaki. “Acuannya tetap pada DED dan FS,” katanya.
Diakuinya ada beberapa evaluasi, salah satunya mengenai jalur lalu lintas yang sebelumnya dikhususkan untuk akses darurat. Sehingga materialnya tidak diperuntukan bagi kendaraan yang bermuatan berat. “Tadinya kan itu akses untuk damkar apabila ada kebakaran, ambulan ketika ada yang sakit dan hal darurat lain,” tuturnya.
Menurutnya, secara material tetap harus dibangun agar memungkinkan juga untuk akses kendaraan berat. Pasalnya akses untuk kendaraan berat dibutuhkan untuk distribusi material pembangunan. “Fungsinya tetap, materialnya yang perlu ada penyesuaian,” ucapnya.
Begitu juga dengan spot-spot untuk mengakomodir jasa usaha, di mana ada sekitar 10 titik konter di kawasan itu. Penempatan konter-konter tersebut akan direalisasikan sebagaimana konsep awal. “Titiknya tetap sama, tapi mungkin bentuknya diubah jadi lebih memanjang,” terangnya.
Sebelum penataan tersebut direalisasikan, pihaknya akan melakukan komunikasi dulu ke berbagai pihak termasuk warga. Rencananya langkah awal itu akan sesegera mungkin dilaksanakan. “Kalau tidak bisa minggu ini mungkin minggu depan,” katanya.