sumedangekspres – Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Integrasi Layanan Primer di Sumedang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan tujuan utama untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Empat puskesmas terpilih, yaitu Puskesmas Sumedang Utara, Situraja, Haurngombong, dan Paseh, menjadi pilot project ILP. Program ini menandai upaya keras untuk mengembalikan peran puskesmas dalam fokus promotif dan preventif kesehatan.
Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, menyatakan bahwa ILP akan memperkuat peran puskesmas sebagai garda terdepan dalam menanggulangi masalah kesehatan di wilayahnya. “Puskesmas akan aktif melakukan monitoring kesehatan dari tingkat desa hingga RT/RW, melibatkan petugas kesehatan dan kader,” ujarnya saat Rakor Kesehatan Masyarakat dan Peluncuran ILP di Jatinangor pada Selasa (16/7/2024).
Dengan ILP ini, masyarakat tidak lagi tergantung pada puskesmas pusat untuk pelayanan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan di tingkat dusun dengan tenaga kesehatan yang profesional, termasuk layanan yang menerima pengguna BPJS Kesehatan. “Saya berharap ILP ini mampu mengurangi prevalensi stunting menuju zero stunting pada tahun 2025,” tambahnya.
Baca Juga:Mobil Dinas Majalengka Halangi Pemadam Kebakaran: Fakta di Balik Insiden ViralLowongan Kerja di Sumedang Gaji 6,5 Juta: Resepsionis di PT. Ondashi Autoparts
Yudia juga menekankan bahwa ILP diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh. “Program ini harus memiliki efek domino yang jelas, melibatkan semua sektor seperti posyandu dan kader kesehatan,” katanya.
Dalam pandangannya, ILP tidak sekadar tanggung jawab sektor kesehatan saja, tetapi membutuhkan dukungan dari semua sektor dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring. “Implementasi ILP melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah desa/kelurahan untuk optimalisasi pelayanannya,” ungkap Yudia, yang berharap ILP dapat diterapkan di 35 puskesmas di Sumedang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang, Aceng Solahudin Ahmad, menjelaskan bahwa ILP ini akan mengembalikan peran puskesmas dalam fokus promotif dan preventif. “Pelayanan kesehatan akan diperluas hingga ke tingkat desa dan RW, melibatkan kader-kader Posyandu. Puskesmas pembantu seperti Pustu, Poskesdes, dan Polindes akan terintegrasi menjadi Posyandu Prima,” kata Aceng.
Dengan pendekatan ILP yang terintegrasi, fokus utama akan diletakkan pada kesehatan berbasis masyarakat. “Masyarakat akan didorong untuk lebih aktif menjaga kesehatannya dengan pendekatan promotif dan preventif. Puskesmas akan menjadi pusat publik yang mendukung upaya ini,” jelas Aceng.