sumedangekspres – Pelajar Tewas Usai Dikeroyok, Kepala Korban Dibacok Celurit.
Seorang pelajar berusia 17 tahun dengan inisial IN ditemukan tewas secara mengenaskan setelah dikeroyok oleh tiga remaja di Pademangan, Jakarta Utara. Korban mengalami luka parah di bagian belakang kepala akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.
Kapolsek Pademangan, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, menjelaskan bahwa korban dikeroyok oleh tiga pelaku yang berinisial BAC (16), GM (15), dan RF (14). “Korban mengalami luka sobek di bagian belakang kepala sebelah kiri akibat senjata tajam jenis celurit,” ungkap Binsar pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Peristiwa tragis ini berawal dari bentrokan antara kelompok korban dan kelompok pelaku yang terjadi di perempatan Alexis, Jalan RE Martadinata, pada Jumat malam, 12 Juli 2024. Dalam bentrokan tersebut, korban yang merupakan warga Kelurahan Ancol, menjadi target serangan ketiga pelaku hingga terkapar bersimbah darah.
Baca Juga:Tips Sukses Kerja Remote di Luar Negeri, Gaji Bisa 3 Digit SebulanTips dan Cara Kerja Remote di Luar Negeri dengan Gaji Tinggi
Korban yang mengalami luka serius di kepala segera dibawa ke Rumah Sakit Suhada untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah menjalani perawatan selama sekitar dua minggu, korban akhirnya dibawa pulang oleh keluarganya. Namun, sesampainya di rumah, korban menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis malam, 1 Agustus 2024.
“Orang tua korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Pademangan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambah Binsar.
Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Pademangan segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih detail kronologi dan motif di balik pengeroyokan ini.
Kronologi Kejadian:
Pada malam Jumat, 12 Juli 2024, dua kelompok remaja terlibat dalam tawuran di perempatan Alexis. Tawuran ini melibatkan kelompok korban dan kelompok pelaku yang akhirnya berujung pada tragedi. Dalam bentrokan tersebut, IN menjadi sasaran serangan brutal yang dilakukan oleh BAC, GM, dan RF. Ketiga pelaku menyerang korban dengan menggunakan celurit, mengakibatkan luka parah di bagian belakang kepalanya.
Setelah pengeroyokan, korban segera dibawa ke Rumah Sakit Suhada untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, luka yang diderita korban sangat serius sehingga memerlukan perawatan intensif selama dua minggu. Meskipun telah mendapat perawatan, kondisi korban tidak menunjukkan perkembangan yang berarti. Akhirnya, keluarga memutuskan untuk membawa korban pulang ke rumah.