sumedangekspres, KOTA – Seorang Narapidana Terorisme (Napiter) berinisial DP asal Rumah Tahanan (Rutan) Cikeas Bogor tiba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 B Sumedang Jawa Barat (Jabar) sekira pukul 16.00 WIB, Rabu (11/9/2024).
“Napiter DP tiba di Lapas Sumedang dengan pengawalan ketat anggota Densus 88 AT Mabes Polri,” ucap Ratri.
Diketahui, Napiter DP telah melanggar Pasal 15 UU RI Nomor 15 Tahun 2003 dengan lama pidana 3 tahun penjara. Ia sudah menjalani pidana dua tahun tiga bulan.
Baca Juga:Bhabinkamtibmas Desa Sawahdadap Ingatkan Warga Soal Politik UangKecamatan Cimanggung Mantapkan Persiapan Pilkada 2024
“Setibanya di Lapas Sumedang, Napiter ini langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan akan menjalani sisa masa pidananya di Lapas Kelas 2 B Sumedang,” terangnya.
Selain itu, sambung Ratri, telah dilakukan juga serah terima antara Petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Petugas Lapas Kelas 2 B Sumedang.
“Selanjutnya, Napiter ini akan menjalani sisa pidananya dengan mengikuti program pembinaan di Lapas Sumedang,” katanya.
Ratri mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan BNPB untuk melakukan deradikalisasi. Pihaknya akan bersurat ke BNPT terkait kegiatan deradikalisasi tersebut.
“Nanti dari BNPT akan mengirimkan para ustadz yang rekomen dari BNPT untuk datang ke Lapas dalam rangka memberikan kerohanian agar bisa mengembalikan dia ke agamanya yang betul, tidak sesuai apa yang diikuti selama ini,” katanya.
Setelah deradikalisasi, lanjut dia, nantinya pihaknya akan meng NKRI kan lagi. Walaupun di rutan Cikeas dia sudah NKRI, tetapi untuk mereka mendapatkan program lanjutan di Lapas, seperti remisi, harus di NKRI ulang.
“Yaitu tahapannya seperti tadi, deradikalisasi dulu dari BNPT, habis itu kita NKRI kan. Sesudah NKRI baru kita lakukan banyak kegiatan di dalam Lapas.,” katanya.
Baca Juga:PT CKJT Bantah Pemecatan Sepihak kepada 39 KaryawanRumah Panggung Milik Amen di Desa Cikahuripan Ludes Terbakar
Dikatakan, salah satunya tadi setelah diikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan, dia ingin belajar mengaji.
“Yang biasa kita lihat di Masjid At Taubah dalam Lapas itu ada metode membaca Al Quran dengan cepat. Dia tertarik disitu untuk dia belajar, pengen belajar untuk bisa lebih memperdalam agama. Termasuk, Al Qur’an,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Ratri, kalau dia memang mempunyai keinginan untuk mengikatkan lifeskillnya di bebas, pihaknya akan memberikan banyak kegiatan.