sumedangekspres, CONGGEANG – PAC Partai Demokrat Kecamatan Conggeang meminta pembayaran wilayah genangan Bendungan Cipanas segera dilakukan. Pasalnya, warga yang terkena dampak pembangunan Bendungan Cipanas mengeluh karena pembayaran belum dilakukan.
“Mereka, warga terdampak mengeluh dan meminta segera dilakukan pembayaran. Karena pembayaran hingga saat ini belum dilakukan, sementara bendungan sudah digenang sejak beberapa waktu lalu, ” kata Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Conggeang Asep Abdullah Safari, Senin (23/9).
Pria yang juga merupakan warga Desa Karanglayung tersebut menerangkan, warga terdampak Bendungan Cipanas itu telah menyampaikan aspirasi mereka ke berbagai pihak. Diantaranya, Kementrian terkait, BPN dan BBWS. Termasuk kepada PAC Partai Demokrat Kecamatan Conggeang.
Baca Juga:Pastikan Kesiapan Ekspor ke Jepang, Yudia Ramli Sambangi Sentra Mangga Gedong GincuYudia: Tugas Utama Kepala Puskesmas, Tingkatkan Pelayanan Pasien
“Kami tidak mengetahui penyebab telatnya pembayaran tersebut. Namun, yang pasti Bendungan Cipanas sudah digenang, sementara tanah warga yang menjadi wilayah Bendungan Cipanas belum juga dibayar,” tegasnya.
Asep menuturkan, berdasarkan pengakuan warga, mereka merasa cape dan bingung harus kemana mengadukan hal tersebut. Karena, selama ini belum ada realisasi pembayaran Bendungan Cipanas.
Asep menegaskan, pihaknya mendorong pembayaran wilayah genangan Bendungan Cipanas segera dilakukan sesuai arahan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY). Yaitu, Partai Demokrat terus hadir membantu kesulitan-kesulitan rakyat.
“Banyak aspirasi yang masuk ke kami terkait wilayah Bendungan Cipanas yang belum dibayar. Kami pun telah berupaya menyampaikan aspirasi tersebut kepada pihak terkait. Upaya yang kami lakukan tentunya sesuai arahan dari Ketum Partai Demokrat, yaitu Partai Demokrat terus hadir membantu kesulitan-kesulitan rakyat,” katanya.
Dia pun berharap agar proses pembayaran wilayah Bendungan Cipanas segera direalisasikan. “Kasihan masyarakat OTD belum dapat berfikir tenang selama proses ini belum selesai,” tutupnya. (bim)