Prosedur Manfaat dan Jenis-jenis Splinting Gigi

Prosedur Manfaat dan Jenis-jenis Splinting Gigi
Prosedur Manfaat dan Jenis-jenis Splinting Gigi.
0 Komentar

sumedangekspres – Splinting gigi adalah prosedur yang bertujuan untuk menyangga dan menstabilkan gigi dengan mengikatnya ke gigi di sekitarnya. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mengatasi gigi goyang atau patah, yang dapat menguatkan gigi dan mengurangi ketidaknyamanan.

Splinting bisa bersifat permanen atau sementara, dengan berbagai bahan yang digunakan, seperti akrilik, kawat, fiber, dan resin komposit. Ukuran dan jenis belat dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pasien.

Manfaat Splinting Gigi

Splinting gigi bermanfaat untuk mencegah tanggalnya gigi goyang akibat penyakit gusi atau trauma. Dengan prosedur ini, gigi asli dapat tetap berfungsi dengan baik untuk mengunyah dan berbicara. Selain itu, splinting juga mengurangi gejala gigi goyang, seperti nyeri dan ketidaknyamanan saat makan, serta mencegah kerusakan enamel.

Baca Juga:Nikmati Kemudahan Transaksi Melalui Payroll BRIBegini langkah-langkah menggunakan Asisten virtual BRI "Sabrina"

Manfaat lain yang tidak kalah penting meliputi perbaikan posisi tulang rahang, pengelolaan bruxism, dan relaksasi otot di sekitar mulut. Semua manfaat ini tergantung pada jenis belat yang digunakan.

Prosedur Splinting Gigi

Prosedur splinting gigi tergolong sederhana dan biasanya dapat diselesaikan dalam satu kunjungan. Sebelum memulai, dokter akan memeriksa kebersihan mulut untuk memastikan gigi dalam kondisi bersih. Pembersihan plak dan karang gigi mungkin diperlukan sebelum pemasangan belat.

Setelahnya, dokter akan menentukan gigi yang akan menjadi penyangga untuk gigi lemah, lalu merekatkan gigi bermasalah dengan gigi yang lebih kuat menggunakan bahan khusus.

Jenis-Jenis Splinting Gigi

Ada dua kategori utama splinting gigi: sementara dan permanen. Jenis-jenis splinting juga bisa dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan:

1. Splint Gigi Komposit dan Kawat Menggunakan komposit dan kawat antikarat, jenis ini bisa fleksibel atau kaku, tergantung ketebalan kawat. Umumnya digunakan untuk gigi goyang akibat cedera dan tidak mengganggu kesehatan gusi.

2. Splint Fiber Menggunakan bahan fiber yang tidak mencolok secara estetika, membuat gigi goyang lebih stabil tanpa mengganggu jaringan sekitar. Proses pemasangannya pun cukup sederhana.

3. Splint Akrilik Belat ini lebih kaku dan digunakan untuk gigi patah, membantu merekatkan garis patah dengan memberikan tekanan. Metode ini sederhana dan aman.

Baca Juga:BRI Borong Tiga Penghargaan Bergengsi, Sunarso Sabet Best CEOKualitas BRI Liga 1 Semakin Berkualitas

Setelah perawatan, penting untuk menjaga kesehatan gigi dan rutin memeriksakan kondisi gigi ke dokter agar hasilnya optimal.(*)

0 Komentar