sumedangekspres, KOTA – Menjelang Debat Perdana Pilkada Kabupaten Sumedang, Pengamat Pemilu dan Demokrasi Sumedang, Ade Sunarya mengatakan biasanya pada sesi debat ditentukan tema besar yang akan dibahas oleh pasangan calon.
Menurutnya, tema tersebut merupakan hal yang penting untuk dikuasai oleh pasangan calon, sebagai ajang untuk uji publik berkenaan ide dan gagasan, seberapa rasionalitas visi, misi dan program dalam membangun Sumedang lima tahun kedepan.
“Pasangan calon Pilkada Sumedang ini diikuti tiga pasangan calon dari jalur partai politik, dan satu pasangan calon jalur perseorangan,” kata Ade kepada Sumeks, Rabu (30/10).
Baca Juga:Disdukcapil Tolak Pengurusan Akta Kelahiran, Gegara Buku Nikah Warga Cimanggung Ini BermasalahKorsleting Listrik, Mobil Sedan Ludes Terbakar di Rancamulya
Dikatakan, peta kekuatan politik, pasangan calon nomor urut 1 diusung oleh Golkar, PKS, dan partai non parlemen PSI. Nomor urut 2 diusung PPP, PAN, PKB, Demokrat, dan Gerindra. Nomor urut 3 diusung PDIP dan 8 partai politik non parlemen yaitu Nasdem, Partai Buruh, PKN, Hanura, Partai Garuda, PBB, Prima, dan Perindo.
“Tentunya pada debat perdana ini akan menjadi ekspektasi bahkan sebuah referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihan pada 27 November,” terangnya.
Ditegaskan, masyarakat Sumedang akan memperhatikan secara rasional dan detil program-program yang ditawarkan, baik yang baru ‘penantang’ ataupun melanjutkan ‘petahana’.
“Diharapkan dinamikanya menarik. Seni berdebat ditampilkan dalam retorika ‘menyerang’ menanggapi dan mengkritik lawan,” ujarnya.
Diakui, debat perdana ini sangat mempengaruhi elektabilitas, menentukan siapa calon pemenang.
“Bagaimana pun juga ada petahana. Hal ini tentu akan mengundang adu gagasan dan suasana debat menjadi dinamis,” terangnya.
“Karena bagaimanapun petahana akan mendominasi dan tentunya sudah melaksanakan ‘pembangunan’,” imbuhnya. (bim)