sumedangekspres, PAMULIHAN – Seorang wanita bernama Erat Sumiati (45) ditemukan tewas di dalam sumur sedalam 5 meter di Dusun Pangkalan, Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Selasa (5/11) dini hari. Korban, yang merupakan istri dari Emod, diduga mengalami gangguan jiwa sebelum insiden tersebut.
Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar pukul 06.30. Kejadian bermula ketika Erat meninggalkan rumah pada pukul 02.00. Keluarga dan warga setempat mulai merasa khawatir saat ia tidak kunjung kembali hingga pagi hari.
Pencarian pun dilakukan, dan tubuhnya ditemukan di dasar sumur yang tidak jauh dari rumahnya. Menurut penuturan warga setempat, Eye Sumpena, tingkah laku Erat dalam beberapa waktu terakhir memang terlihat aneh.
Baca Juga:Sumedang Raih Bhumandala Award 2024, Berhasil Memanfaatkan Informasi GeospasialDPRD Jawa Barat Minta Dukungan DPD RI Provinsi Jabar Cabut Moratorium Daerah ke Pemerintah Pusat
Eye mengungkapkan, korban sering tampak termenung dan seolah menyimpan beban hidup yang berat.
“Awalnya pihak keluarga tahu kalau dia punya depresi berat, karena sering kali tiba-tiba keluar rumah tanpa tujuan,” ungkapnya.
Kepala Desa Cilembu, Asep Suhara, menjelaskan, korban diduga terpeleset dan jatuh ke dalam sumur yang tidak tertutup dengan baik.
“Sumur itu hanya tertutup kayu yang lapuk, sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan,” kata Asep.
Ia menambahkan, pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, menyatakan, timnya segera mengirimkan petugas ke lokasi setelah menerima laporan dari warga.
Tim dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD berhasil mengevakuasi tubuh korban sekitar pukul 08.20.
Baca Juga:Dinas PUTR Sumedang Gelar FGD Jasa KonstruksiPemkab Percepat Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Sumedang
Atang juga menjelaskan adanya tanda jeratan tali di leher korban yang diduga berasal dari tali tambang plastik.
“Korban diduga memegang tali tambang untuk menghindari jatuh, namun tali tersebut malah melilit lehernya,” katanya.
Kejadian tersebut meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Dusun Pangkalan.
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa Erat telah menunjukkan gejala-gejala depresi yang cukup parah, dan mereka telah berusaha memberikan perhatian penuh.
Warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta agar sumur-sumur di desa diberikan pengamanan yang lebih baik untuk mencegah kecelakaan. (kos)