5. Infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi di rumah sakit) Infeksi yang terjadi selama perawatan di rumah sakit, terutama di ruang ICU atau bagi pasien yang menggunakan ventilator, dapat meningkatkan risiko terkena bronkopneumonia. Infeksi ini juga sering melibatkan bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik.
Pemeriksaan dan Penanganan Bronkopneumonia
Jika Anda mengalami gejala bronkopneumonia, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mungkin merekomendasikan beberapa tes, seperti foto Rontgen dada, tes darah, atau CT scan.
Langkah-langkah perawatan yang mungkin diberikan:
1. Pengobatan dengan obat-obatan – Jika bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Penting untuk menghabiskan obat antibiotik untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh. – Jika disebabkan oleh infeksi virus, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus.
Baca Juga:Berbagai Titik Refleksi untuk Mengatasi Sakit KepalaTujuan dan Indikasi Operasi Punggung Bengkok
2. Beristirahat di rumah Pada kasus bronkopneumonia ringan atau yang disebabkan oleh virus, gejalanya bisa membaik dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Perawatan di rumah dengan istirahat yang cukup dan menjaga pola hidup sehat bisa membantu pemulihan.
3. Perawatan di rumah sakit Jika bronkopneumonia parah atau penderita berusia lanjut, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Penderita yang mengalami gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, atau kebingungan perlu mendapatkan perawatan intensif. Terapi antibiotik dan cairan intravena (IV) sering diberikan, dan jika kadar oksigen rendah, terapi oksigen akan dilakukan.
Pencegahan Bronkopneumonia
Untuk mencegah bronkopneumonia, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Pada bayi dan balita, vaksin pneumokokus (PCV) dan vaksin influenza sesuai jadwal dapat membantu melindungi mereka dari bronkopneumonia.(*)