Peningkatan Kasus DBD di Sumedang, 7 Orang Meninggal: Waspadai Penyebarannya

Peningkatan Kasus DBD di Sumedang, 7 Orang Meninggal: Waspadai Penyebarannya
Peningkatan Kasus DBD di Sumedang, 7 Orang Meninggal: Waspadai Penyebarannya (ilustrasi/ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Peningkatan Kasus DBD di Sumedang, 7 Orang Meninggal: Waspadai Penyebarannya.

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang mengalami lonjakan yang cukup signifikan sepanjang tahun 2024.

Data terbaru yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumedang mencatatkan adanya 2341 kasus DBD hingga bulan Oktober.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang tajam jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya mencatatkan 1308 kasus.

Baca Juga:UMK Sumedang 2025: Kenaikan Upah yang Dinantikan Buruh di Priangan TimurMotor Komisioner Panwascam Tomo Hilang Saat Rakernis PTPS, Bawaslu Sumedang Galang Dana Solidaritas

Selain meningkatnya jumlah kasus, Sumedang juga tercatat mengalami 7 kematian akibat DBD pada tahun ini.

Pada tahun sebelumnya, hanya ada 3 kematian yang tercatat akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Wabah DBD yang terus meningkat ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah setempat.

Menurut Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumedang, Aan Suganda, faktor utama yang menyebabkan peningkatan kasus DBD adalah penurunan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang Kebersihan Lingkungan

Aan Suganda menjelaskan bahwa kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dulu rutin dilaksanakan, kini mulai mengalami penurunan.

Kegiatan seperti Jumat Bersih (Jumsih), yang dulunya menjadi kegiatan mingguan yang rutin, kini mulai dilupakan warga.

Padahal, kegiatan ini sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit DBD di Sumedang.

Baca Juga:Sumedang Jadi Tersepi di Jawa Barat, Ini 5 Daerah yang Cocok Untuk PensiunanHendrik Paparkan Strategi Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan di Debat Kedua Pilkada Sumedang 2024

Dulu, setiap Jumat, warga bergotong royong membersihkan lingkungan untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti.

Namun, belakangan ini, banyak warga yang enggan melaksanakan kegiatan tersebut tanpa adanya instruksi atau dorongan dari pihak berwenang.

Padahal, seperti yang diketahui, salah satu cara paling efektif untuk mencegah DBD adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan secara rutin.

Aan juga menambahkan bahwa musim kemarau seharusnya menjadi waktu di mana nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.

Namun, kenyataannya, nyamuk ini masih dapat berkembang biak karena adanya genangan air yang tidak tertutup dengan baik.

Faktor Musim dan Genangan Air

Musim hujan juga menjadi faktor yang memperburuk penyebaran nyamuk Aedes aegypti di Sumedang.

Genangan air yang tidak terkelola dengan baik menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.

0 Komentar