Pada musim hujan, banyak genangan air yang terbentuk di berbagai tempat, termasuk di daerah-daerah yang tidak memiliki tanah sebagai alas.
Hal ini membuat nyamuk Aedes aegypti dapat dengan mudah berkembang biak dan menyebarkan virus penyebab DBD.
Aan Suganda menegaskan bahwa kondisi seperti ini mengharuskan masyarakat untuk lebih aktif dalam melakukan PSN.
Baca Juga:UMK Sumedang 2025: Kenaikan Upah yang Dinantikan Buruh di Priangan TimurMotor Komisioner Panwascam Tomo Hilang Saat Rakernis PTPS, Bawaslu Sumedang Galang Dana Solidaritas
Penyebaran DBD yang cepat dan mudah di wilayah yang tidak terjaga kebersihannya sangat bergantung pada kesadaran masyarakat itu sendiri.
Penyebaran Kasus DBD di Beberapa Kecamatan di Sumedang
Dalam laporan yang diberikan oleh Dinkes Sumedang, 7 kematian akibat DBD tersebar di beberapa kecamatan di Sumedang.
Kecamatan Jatinangor tercatat sebagai wilayah dengan angka kematian terbanyak, yakni 3 orang.
Sementara itu, Kecamatan Sumedang Utara, Tomo, Jatinunggal, dan Ujungjaya masing-masing melaporkan satu kematian akibat DBD.
Meningkatnya kasus DBD di Sumedang menunjukkan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang satu wilayah tertentu, tetapi sudah menyebar ke berbagai kecamatan.
Hal ini semakin mempertegas pentingnya upaya pencegahan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari tingkat kecamatan hingga desa.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menanggulangi DBD
Aan Suganda mengingatkan bahwa Dinkes Sumedang terus melakukan upaya maksimal untuk menanggulangi wabah DBD.
Baca Juga:Sumedang Jadi Tersepi di Jawa Barat, Ini 5 Daerah yang Cocok Untuk PensiunanHendrik Paparkan Strategi Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan di Debat Kedua Pilkada Sumedang 2024
Namun, tanpa dukungan penuh dari masyarakat, usaha pemerintah untuk menanggulangi DBD akan terasa sulit.
Oleh karena itu, Dinkes Sumedang secara rutin mengimbau warga untuk aktif melakukan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara-cara mencegah penyebaran DBD.
Sosialisasi mengenai pentingnya menutup tempat penampungan air dan membersihkan lingkungan sekitar rumah sangat diperlukan untuk menekan jumlah kasus DBD.
Masyarakat juga diharapkan untuk lebih peduli terhadap potensi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti di lingkungan mereka.
Pentingnya Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah langkah pertama yang paling efektif dalam pencegahan DBD.
PSN dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti bak mandi, ember, atau kaleng bekas.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, masyarakat turut berkontribusi dalam mengurangi jumlah tempat berkembang biak nyamuk penyebar DBD.