sumedangekspres – Gus Miftah akhirnya buka suara terkait video candaannya tentang penjual es yang ramai diperbincangkan di media sosial. Video tersebut sempat menuai kritik tajam dari berbagai pihak karena dianggap menyinggung.
Dalam video klarifikasinya yang beredar luas, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan penuh kerendahan hati.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Miftah Maulana Habibur Rahman (Gus Miftah), menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun. Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan, dibukakan pintu maaf untuk saya,” ucapnya dengan nada serius.
Baca Juga:Banjir Terjang Sejumlah Desa di Sukabumi, Mobil Hanyut dan Warga PanikRekapitulasi Suara Pilgub Jabar 2024 di Sumedang: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul
Ia pun tak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan candaannya, mengakui bahwa tindakannya mungkin berlebihan.
“Yang kedua, saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan. Untuk itu saya minta maaf. Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya meminta maaf, Gus Miftah juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet (SesKab) yang sedang berada di Kupang.
“Saya juga sudah ditegur oleh bapak SesKab yang hari ini berada dari Kupang, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” jelasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan penuh kesungguhan dan rasa syukur.
“Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tutup Gus Miftah.
Langkah cepat Gus Miftah ini mendapat beragam respons dari masyarakat. Meski ada kritik, banyak pula yang mengapresiasi sikapnya yang langsung meminta maaf dan berjanji untuk introspeksi. Ini menjadi pelajaran penting bahwa dalam setiap candaan, perlu ada batasan agar tidak melukai perasaan orang lain