sumedangekspres, KOTA – Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara, menorehkan prestasi yang luar biasa pada ajang Festival Film Desa Sumedang dengan mengangkat film documenter Ekonomi Kreatif berjudul “Kerajinan Tradisional Menghidupkan Ekonomi Lokal”.
Ajang festival ini sendiri digelar pada hari, Sabtu, 30 November 2024 lalu.
“Desa Jatimulya berhasil memenangkan penghargaan dalam Festival Film Desa Sumedang,” ujar Kaur Umum Desa Jatimulya, Rohmat Hidayat kepada Sumeks, kemarin.
Rohmat mengucapkan, rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film documenter tersebut. Ia juga mengatakan banyak pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan film documenter tersebut, film documenter tersebut disutradarai oleh Muhammad Zakaria dan Abeng.
Baca Juga:Kades Mekarjaya Minta Pemerintahan Baru Prioritaskan DesaKades Jatimulya Minta Bupati Terpilih Prioritaskan Desa
“Saya selaku ketua tim konten creator Desa Jatimulya merasa sangat senang dengan penghargaan ini, ” ungkapnya.
“Tak saya lupakan, dukungan dari kepala desa serta para perangkat desa yang juga ikut andil dalam keberhasilan film documenter tersebut,” tambahnya.
Menurut Rohmat, tujuan pembuatan film documenter tersebut bisa membuat masyarakat tahu, khusus bagi masyarakat Desa Jatimulya, umumnya Kabupaten Sumedang, bahwa pengrajin bongsang tidak hanya ada diluar Kecamatan Sumedang Utara, tetapi di Desa Jatimulya sendiri ada pengrajin bongsang yang memang bisa mengangkat ekonomi local di daerah.
“Ada sekitar 270 desa yang mendapatkan undangan untuk mengikuti festival tersebut, namun ada 12 desa yang berhasil masuk nominasi yang mana salah satunya adalah Desa Jatimulya,” jelas Rohmat.
“Dan Desa Jayimulya Berhasil meraih juara pertama dalam nominasi film documenter terbaik,” imbuhnya.
Rohmat berharap semoga tim konten creator Jatimulya bisa tetap konsisten sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya itu, dirinya juga berharap tim konten creator bisa menbantu desa untuk meng-upload segala pembangunan yang ada di Desa Jatimulya.
“Dengan cara kita mengimplementasikan lewat visual,” pungkasnya. (ahm)