sumedangekspres, CIMANGGUNG – Pembangunan perumahan oleh PT Yode Pratama Mandiri di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, diduga menjadi pemicu banjir yang melanda Dusun Cikalama RW 10, beberapa waktu lalu. Banjir tersebut berdampak pada 17 kepala keluarga (KK) dengan air yang masuk hingga ke dalam rumah warga, suatu kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Aktivitas pengurugan lahan seluas dua hektare untuk pembangunan perumahan dinilai mengganggu aliran air dan menghilangkan area resapan. Ketua RW 10, Jaenal Arifin, meminta pengembang segera membangun saluran air dari area perumahan menuju Sungai Cimande.
“Tenggat waktu yang kami harapkan adalah maksimal satu minggu,” tegasnya.
Jaenal juga meminta PT Yode memberikan santunan kepada warga terdampak banjir. Perwakilan PT Yode Pratama Mandiri, Jonathan, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Sindangpakuon dan warga untuk mencari solusi.
Baca Juga:Peredaran Narkoba di Sumedang Masih Longgar, Polisi Ciduk Pengedar dari Beberapa KecamatanAnggaran TMMD Sumedang Tahun 2025 Capai Rp 1,6 M
“Kami sedang menempuh solusi melalui musyawarah mufakat dengan pihak terkait. Besok atau lusa, kami akan mulai bertindak,” ungkap Jonathan, Kamis (5/12).
Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sumedang, Asep Kurnia, turut mendesak pengembang agar segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Ketika pelaksanaan dimulai, saya akan turun langsung ke lokasi. Jika tidak ada langkah konkret hingga Senin, 9 Desember, kami akan memanggil PT Yode ke DPRD Sumedang untuk memberikan penjelasan,” ujar Asep.
Banjir menjadi perhatian serius masyarakat dan pemerintah daerah, terutama menjelang musim penghujan yang intens. Langkah cepat dari pihak pengembang dinantikan untuk mencegah masalah serupa terulang di masa depan. (kos)