Ingkar Janji Atasi Banjir Cimanggung, DPRD Panggil Pengembang Perumahan

BERTINDAK: Sejumlah aparat saat meninjau titik lokasi banjir di Desa Sindangpakuon, baru-baru ini.
ISTIMEWA, BERTINDAK: Sejumlah aparat saat meninjau titik lokasi banjir di Desa Sindangpakuon, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, CIMANGGUNG – Pengembang perumahan di Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, kembali menjadi sorotan karena belum menunjukkan tindakan nyata dalam mengatasi banjir yang melanda Dusun Cikalama RW 10 beberapa waktu lalu. Akibatnya, DPRD Kabupaten Sumedang mengancam akan memanggil perusahaan tersebut untuk memberikan penjelasan.

Anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari Dapil 5, Asep Kurnia, sebelumnya telah mengingatkan pihak pengembang agar segera melaksanakan penanganan banjir. Namun hingga saat ini, langkah konkret seperti pengerahan alat berat atau pengerjaan teknis di lapangan belum terlihat.

“Kalau sampai Senin (9/12) tidak ada progres nyata, kami akan panggil pengembang ke DPRD untuk menjelaskan mengapa tanggung jawab mereka belum dilakukan,” tegas Asep.

Baca Juga:Ratusan KPM Desa Mangunarga Terima Bantuan Beras BulogPD Muhammadiyah Sumedang Bangun Sarana Kesehatan IGD klinik Aisyiah

Sementara itu, Kepala Desa Sindangpakuon, Ari Gunawan, juga menyampaikan, kontribusi pengembang sejauh ini hanya sebatas pemberian bantuan sosial berupa sembako kepada 17 kepala keluarga terdampak banjir.

“Pembagian sembako memang membantu warga, tetapi akar permasalahan banjir belum terselesaikan. Sampai sekarang belum ada alat berat atau tindakan teknis dari pihak perusahaan,” ujar Ari, Selasa (10/12).

Ari mengungkapkan, pada musyawarah sebelumnya dengan pengembang, sudah disepakati rencana pembuatan saluran air dan tanggul penahan air sungai untuk mencegah banjir. Saat itu, perusahaan berjanji akan mulai bergerak pada Sabtu (7/12), namun hingga kini belum ada tanda-tanda pengerjaan di lokasi.

“Lahan seluas 2 hektare yang sebelumnya menjadi area resapan air kini tidak berfungsi karena aktivitas pembangunan. Kami berharap perusahaan segera menepati janjinya untuk mengatasi banjir ini,” tambah Ari.

Jonathan, perwakilan pengembang, sempat menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Sindangpakuon dan pengurus RW 10 untuk mencari solusi terbaik. Ia juga menyebutkan, langkah penanganan sedang dirumuskan secara internal.

“Kami sedang menempuh solusi setelah musyawarah mufakat bersama pihak kewilayahan. Besok atau lusa, akan ada pergerakan konkret,” ujar Jonathan sebelumnya.

Namun, pernyataan tersebut tampaknya belum terealisasi hingga kini, memicu kekecewaan warga dan perhatian serius dari DPRD. Jika masalah tersebut tidak segera ditangani, ancaman banjir berikutnya akan terus menghantui warga Sindangpakuon, terutama di tengah intensitas hujan yang masih tinggi.

0 Komentar