IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH SUMEDANG MENGECAM TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP REMAJA PUTRI DI SUMEDANG

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH SUMEDANG MENGECAM TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP REMAJA PUTRI DI SUMEDANG
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH SUMEDANG MENGECAM TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP REMAJA PUTRI DI SUMEDANG (ist/IG/IMM Sumedang)
0 Komentar

sumedangekspres – Kasus kekerasan terhadap remaja putri di Sumedang kembali menyita perhatian publik setelah sebuah video viral di media sosial Instagram beberapa hari lalu.

Dalam video tersebut, korban memperlihatkan kondisi dirinya yang mengalami kekerasan oleh terduga pelaku, yang tak lain adalah pacarnya sendiri.

Korban mengaku telah menjalin hubungan dengan pelaku selama kurang lebih satu tahun.

Baca Juga:Ekowisata dan Infrastruktur Baru: Sumedang Siap Sambut Investor PariwisataAnggota DPRD Sumedang Pertanyakan Alasan Pencabutan Moratorium Toko Modern oleh PJ Bupati Sumedang

Selama menjalin hubungan tersebut, korban kerap mengalami kekerasan, baik secara verbal maupun fisik.

Bahkan, korban sempat beberapa kali mendapatkan ancaman ketika ingin mengakhiri hubungan dengan pelaku.

Menanggapi kasus ini, Ketua Umum PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumedang, Didit Aditya Firdaus, mengecam keras tindakan kekerasan tersebut.

Menurutnya, tidak ada alasan yang dapat membenarkan kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Islam memberikan perhatian khusus terhadap perempuan karena mereka adalah sosok yang sangat berharga dan harus dilindungi. Perhatian ini bertujuan untuk mencegah potensi bahaya serta memastikan perempuan dapat hidup aman dan terhormat,” tegas Didit.

Lebih lanjut, Didit menyampaikan bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumedang melalui Bidang IMMAWATI (Keperempuanan IMM) dan Bidang Hukum & HAM telah bergerak cepat.

Pihaknya telah menghubungi keluarga korban untuk menawarkan pendampingan hukum serta pemulihan psikis korban melalui program trauma healing.

Baca Juga:Daftar Segera Seminar Bisnis Mediatera: Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Kreatif & Inovatif dengan Pemanfaatan DigitalDampak Ekonomi Pariwisata: Kuliner Sumedang Sumbang 26 Miliar!

Langkah ini menjadi wujud nyata keseriusan IMM Sumedang dalam menjalankan peran amar ma’ruf nahi munkar, khususnya dalam melindungi hak-hak perempuan.

“Kami berkomitmen untuk membantu korban mendapatkan keadilan dan pemulihan psikis, agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” tambah Didit.

Selain itu, Didit menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mengontrol pergaulan anak-anak mereka.

Menurutnya, pengawasan dari orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah hal-hal serupa terjadi di masa depan.

Didit juga menyerukan agar pemerintah lebih serius dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat.

“Pemerintah harus mengambil langkah konkret agar Sumedang bisa menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi semua masyarakat, terutama kaum perempuan,” ujarnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.

0 Komentar