sumedangekspres – Seperti yang kita ketahui, Pak Tarno merupakan salah satu pesulap yang cukup terkenal di Indonesia.
Setelah menghilang dari layar kaca, pesulap dengan gaya lucu dan kalimat “Simsalabim Jadi Apa Prok, Prok, ” ini diketahui terkena stroke.
Diketahui saat ini Pak Tarno berjualan mainan dan ikan cupang di depan SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Baca Juga:Kamu Doyan Durian? Kamu Harus Hati-hati! Berikut Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersama Durian!Keren! Inilah Alasan Kenapa Bali Menjadi Tempat yang Paling Banyak Dicari Turis Asing di Google
Saat didatangi oleh media, meski kondisi pesulap ini tampak memprihatinkan karena berjualan sambil duduk diatas kursi roda, Pak Tarno menegaskan kepada para awak media jika dirinya baik-baik saja.
Sebelumnya, Raffi Ahmad telah memberikan bantuan kepada Pak Tarno, meski begitu dirinya masih aktif berjualan.
Slamet selaku orang yang membantu Pak Tarno untuk menjual barangnya mengungkapkan jika Pak Tarno berjualan untuk mengisi waktu luangnya. Sejak lama, Pak Tarno memang sudah terbiasa berjualan, terutama mainan di sekitar sekolah.
Menurut Slamet, kebiasaan berjualan ini sudah dimulai sejak Pak Tarno sebelum dikenal sebagai artis, saat masih menjual buku dan koran.
“Jualan itu sudah menjadi bagian dari rutinitasnya,” ungkap Slamet.
Ia menambahkan bahwa jika Pak Tarno tidak ada kegiatan, tubuhnya akan merasa tidak nyaman.
“Di rumah saja merasa tidak nyaman, jadi dia merasa lebih baik jika bisa berjualan,” tambahnya.
Slamet juga menjelaskan bahwa Pak Tarno lebih memilih berjualan untuk menghindari rasa tidak enak di badan dan pikirannya.
Baca Juga:Kalau Mau Liburan, Jangan Kesini! Berikut 6 Pulau yang Paling Berbahaya di DuniaTips yang Jarang Orang Lain Ketahui, Ternyata Beginilah Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu
Mengenai barang-barang yang dijual, Slamet menyebutkan bahwa semua dagangan itu milik Pak Tarno, dan istrinya, Dewi, turut mendukung aktivitas tersebut.
Meski kini berjualan, Slamet menegaskan bahwa kondisi Pak Tarno baik-baik saja, dan dokter pun tidak menganggapnya sebagai masalah.
Pak Tarno yang kini harus menggunakan kursi roda, masih tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai pesulap. Istrinya, Dewi, menyatakan bahwa meski ada dampak akibat serangan stroke ringan, Pak Tarno tetap aktif berusaha menjalani kegiatan seperti biasa.
Dewi menjelaskan bahwa meskipun Pak Tarno kesulitan berbicara lancar, semangatnya untuk bekerja tidak pernah surut.
Selain itu, untuk perjalanan jauh, Pak Tarno menggunakan kursi roda, sementara di rumah ia menggunakan tongkat. Dewi juga menyebutkan bahwa Pak Tarno terus berusaha sembuh dengan menjalani terapi dan menerapkan pola hidup sehat.