sumedangekspres – Inovasi kuliner dari Sumedang kembali mencuri perhatian dengan hadirnya keripik daun jambu batu.
Produk unik ini dikembangkan oleh Ekki Riswandiyah, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) DPPKBP3A Sumedang sekaligus pemilik usaha yang memproduksi camilan sehat ini.
Ekki mengungkapkan bahwa ide awal pembuatan keripik daun jambu batu muncul pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19.
Baca Juga:Streaming Drakor Study Group Episode 3 dan 4 Sub IndonesiaPolisi Tangkap Pelaku Pencurian Motor di Sumedang, Ancaman Hukuman Hingga 9 Tahun Penjara
Saat itu, ia mencari cara untuk memanfaatkan tanaman yang ada di pekarangan rumah menjadi produk bernilai ekonomis.
“Jadi muncul ide apa yang bisa dimanfaatkan dari pekarangan untuk menjadi suatu produk yang bernilai, selain sebagai camilan sehat juga bisa menghasilkan cuan,” ujarnya kepada Sumeks, Jumat (31/01/2025)
Pada awalnya, keripik daun jambu batu ini hanya memiliki dua varian rasa, yaitu original dan asin pedas. Namun, pada tahun 2021, lahirlah varian rasa dendeng manis pedas yang kini menjadi best seller.
“Alhamdulillah, rasa yang best seller ini sudah banyak diorder, bahkan sampai ke luar negeri seperti Abu Dhabi dan Dubai. InsyaAllah, mohon doanya, ini bisa dibawa ke Malaysia,” tambahnya.
Keunikan produk ini terletak pada bahan dasarnya yang tidak biasa, yaitu daun jambu batu.
Keripik daun jambu batu ini juga digemari oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
“Alhamdulillah, cucu saya doyan yang rasa original. Begitu digoreng, wangi sekali. Biasanya anak-anak kecil sulit makan daun-daunan, tapi kalau dengan racikan saya ini, InsyaAllah semua anak juga suka,” katanya.
Baca Juga:Cinot Ingatkan Janji Pemda yang Tak Terwujud Terkait Perbaikan Jalan Rusak, Tahun Ini Harus TerealisasiN Max Tabrak Penyeberang di Paseh, Korban MD di RSUD
Selain memiliki cita rasa unik, keripik ini juga memiliki manfaat kesehatan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh ITB, daun jambu batu mengandung vitamin C dan vitamin B yang baik untuk daya tahan tubuh.
“Kalau lagi gak enak badan, ini bisa jadi cemilan atau lauk makan. Dicampur nasi panas-panas enak sekali, badan juga terasa lebih segar,” tuturnya.
Dalam aspek legalitas, produk ini sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat P-IRT, serta sertifikat halal.
Bahkan, hak merek dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) juga sudah dikantongi oleh Ekki.