sumedangekspres, CIMANGGUNG – Banjir akibat luapan Sungai Cimande yang melanda empat desa di Kecamatan Cimanggung, membawa dampak besar bagi ribuan warga. Namun, di balik musibah ini, terselip kisah ketangguhan dan kebersamaan yang semakin menguat.
Empat desa terdampak Cihanjuang, Sukadana, Sindangpakuon, dan Sindanggalih harus menghadapi air bah yang mencapai lebih dari dua meter. Lebih dari 2 ribu warga terpaksa dievakuasi, terutama setelah tanggul di Pakuluran, Desa Sindanggalih, jebol dan memperparah luapan air ke permukiman.
Meski menghadapi kondisi sulit, warga Cimanggung tak tinggal diam. Masyarakat bahu-membahu menanggulangi dampak banjir, bersama perangkat desa dan berbagai instansi terkait.
Baca Juga:Tingkatkan Kapasitas, Ratusan Linmas di Cimanggung Ikut PelatihanPemda Susun Rencana Solutif Tangani Banjir Cimanggung
Camat Cimanggung, Agus Wahyudin, menyampaikan upaya perbaikan tanggul yang jebol sudah mulai dilakukan oleh PUPR Kabupaten Sumedang.
“Kami langsung bergerak menambal tanggul dengan karung berisi pasir sebagai langkah darurat. Semua elemen masyarakat ikut serta, menunjukkan semangat gotong royong yang masih kuat,” ujar Agus, baru-baru ini.
Selain perbaikan tanggul, pemerintah daerah juga mengambil langkah cepat untuk mencegah banjir susulan. Pembersihan sungai, pengerukan sedimen, dan normalisasi aliran sepanjang tiga kilometer sedang dilakukan.
Fokus utama pembersihan adalah kawasan Jembatan Pangsor di Desa Sukadana, jalur penting penghubung Bandung-Garut. Agus menegaskan bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan kepedulian bersama.
“Kami berharap dengan perbaikan ini, Cimanggung bisa lebih siap menghadapi cuaca ekstrem ke depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” katanya.(kos)