sumedangekspres – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dalam sebuah postingan di akun Instagram pribadinya mengungkapkan keprihatinannya terhadap pola tanam palawija di lahan konservasi yang dianggap berisiko menimbulkan longsor.
“Saya melihat bahwa pola tanam palawija di lahan konservasi perlu diubah karena berisiko menimbulkan longsor.” ucapnya dalam caption postingan di media sosial pribadinya, Senin (24/03).
Bupati Sumedang menegaskan bahwa pemerintah kabupaten tengah menyiapkan skema insentif untuk mendorong para penggarap lahan beralih dari menanam palawija ke tanaman keras yang menghasilkan buah-buahan.
Baca Juga:Ini 8 Keutamaan 10 Malam Terakhir Ramadan, Pantas Bupati Sumedang Ajak I’tikafTempat Hiburan Malam Sumedang Ditutup Paksa Karena Nekat Buka di Bulan Ramadan
“Kami di Pemkab Sumedang tengah menyiapkan skema insentif bagi para penggarap lahan yang beralih menanam tanaman keras yang menghasilkan buah-buahan. Insentif bulanan akan diberikan sampai tanaman tersebut tumbuh dengan baik.” lanjut Dony.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya penanganan banjir dan longsor secara komprehensif.
Menurut Dony, penanggulangan bencana harus dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.
“Penanganan banjir dan longsor harus dilakukan secara komprehensif, dari hulu dengan penghijauan hingga hilir dengan normalisasi sungai, perbaikan saluran air, pembersihan sampah, dan perbaikan tanggul,” tambahnya.
Kebijakan ini diharapkan tidak hanya mengurangi risiko bencana, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para penggarap lahan melalui pemberian insentif yang mendukung peralihan pola tanam ke tanaman keras yang lebih produktif.(yga)