sumedangekspres – Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya ketegasan dalam penegakan aturan lalu lintas di seluruh wilayah Jawa Barat.
Dalam kunjungannya ke barak militer di Sumedang pada Jumat (9/5/2025), ia menyoroti lemahnya penindakan di lapangan yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya pelanggaran lalu lintas dan maraknya geng motor.
“Satlantas saat ini kalau nilang diributin, kemudian dibuli, sehingga membuat mereka menjadi malas melakukan penindakan di lapangan,” ujar Kang Dedi, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Identitas 13 Orang Korban Insiden Pemusnahan Amunisi di GarutAri Budiman Apresiasi Ketua PBSI & Pemkab Sumedang atas Suksesnya Bupati Cup 2025: Ini Ajang Regenerasi Atlet
Ia menilai, kondisi lalu lintas saat ini kian tidak terkendali karena para pelanggar merasa tidak ada aparat yang berani mengambil tindakan.
“Dampaknya adalah berkendaraan di jalanan hari ini seperti tanpa aturan, knalpotnya brong, tanpa plat nomor, kemudian tanpa kelengkapan kendaraan bermotor yang memadai, balapan, kenapa? Karena dianggap di jalannya tidak akan ada yang berani nindak,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Kang Dedi menyampaikan bahwa pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro, serta para bupati dan wali kota pada 16 Mei mendatang.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan ketertiban lalu lintas melalui tindakan tegas dan tanpa keraguan.
“Sehingga nanti tanggal 16 Mei saya akan MoU dengan Kapolda Jabar dan Kapolda Metro termasuk para bupati wali kota untuk salah satunya adalah mendisiplinkan kembali siswa-siswa atau siapa pun berlalu lintas,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa ke depan tidak boleh ada aparat yang ragu dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Nanti tidak boleh lagi ada rasa ragu di lapangan melakukan tindakan terhadap pelanggaran lalu lintas,” tandas Kang Dedi.(yga)