Laboratorium Uji Tar dan Nikotin Diharapkan Jadi Solusi Efisiensi Industri Tembakau Sumedang

Laboratorium Uji Tar dan Nikotin Diharapkan Jadi Solusi Efisiensi Industri Tembakau Sumedang
Laboratorium Uji Tar dan Nikotin Diharapkan Jadi Solusi Efisiensi Industri Tembakau Sumedang (Ilustrasi AI)
0 Komentar

sumedangekspres — Para pelaku industri tembakau di Sumedang mengajukan aspirasi agar pemerintah daerah membangun fasilitas pengujian kadar tar dan nikotin secara lokal.

Bagi mereka, keberadaan laboratorium tersebut bukan hanya soal pemenuhan regulasi, melainkan juga menyangkut efisiensi operasional dan daya saing produk olahan tembakau.

Ketua Asosiasi Pengusaha Tembakau Nasional (APTN) Jawa Barat, H. Agus Mulyawan, menekankan bahwa selama ini para pelaku industri harus mengirim sampel produk ke Jakarta untuk diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Proses ini memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga:Identitas 13 Orang Korban Insiden Pemusnahan Amunisi di GarutAri Budiman Apresiasi Ketua PBSI & Pemkab Sumedang atas Suksesnya Bupati Cup 2025: Ini Ajang Regenerasi Atlet

“Jika laboratorium ini bisa dibangun di Sumedang, tentu akan menghemat biaya operasional kami, karena tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta,” ujar H. Agus beberapa waktu lalu.

APTN mendorong agar laboratorium tersebut dikelola langsung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumedang, dengan harapan pengawasan dan pelayanan bisa lebih dekat dan terjangkau oleh para pengusaha lokal.

Dalam pandangan Agus, Sumedang sudah seharusnya memiliki fasilitas seperti itu mengingat potensi industri tembakau yang terus tumbuh.

Ia membandingkan kondisi Sumedang dengan beberapa daerah lain yang sudah lebih dahulu memiliki laboratorium serupa.

“Seiring dengan pertumbuhan produksi tembakau di Sumedang, sudah sangat ideal kalau di Sumedang sendiri memiliki laboratorium (pengujian tar dan nikotin),” ungkapnya.

Salah satu usulan pendanaan yang dinilai realistis oleh APTN adalah memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Dana tersebut dinilai tepat sasaran jika dialokasikan untuk mendukung infrastruktur pendukung industri tembakau yang legal dan terkontrol.

Baca Juga:Harga Kalung Perak Mei 2025 Dari Termurah Sampai Termahal dan Tips Memilih yang TepatAnting Hilang Satu Apa Bisa Dijual? Simak Penjelasannya di Sini

“Banyak keuntungan bagi semua pihak jika ada laboratorium, baik bagi pelaku industri tembakau maupun untuk pemerintah daerah. Salah satunya bisa meningkatkan kontribusi DBHCHT untuk membantu berbagai kebutuhan pembangunan di Sumedang,” tambahnya.

Laboratorium lokal dinilai dapat mempercepat sertifikasi produk, membantu pengawasan kualitas secara rutin, dan menstimulasi pertumbuhan industri tembakau yang bertanggung jawab.

Selain itu, adanya fasilitas tersebut bisa mengangkat citra Sumedang sebagai daerah yang siap bersaing secara regulatif di sektor pengolahan hasil tembakau.

0 Komentar