sumedangekspres, VIRAL – Seorang remaja kelas 1 MTs bernasib nahas setelah dirinya menjadi korban kekerasan dari 16 orang seniornya.
Korban yang berinisial VPA bahkan sampai mengalami patah tulang bahu serta lebah di berbagai bagian tubuhnya.
Kejadian tersebut terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Batam pada 22 April 2025 dan sempat terekam CCTV.
Baca Juga:Nekat! Ribuan Orang Serbu Job Fair Bekasi, Sampai Ada yang Jatuh Pingsan!Miris, Seorang Bibi Tega Lakukan Kekerasan Kepada Keponakan Sendiri
Karena takut, korban tidak langsung melaporkan kejadian tersebut dan baru mendapatkan perawatan medis dua hari kemudian setelah orang tua mendapatkan laporan dari pihak sekolah.
Melalui akun media sosialnya@olaaricii, selaku orang tua dari VPA menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak sekolah yang dinilai lamban dalam merespons insiden kekerasan yang terjadi pada 22 April 2025.
Mereka menyoroti keterlambatan penanganan medis serta dugaan bahwa sekolah berusaha menutupi kejadian dengan dalih kerusakan pada kamera pengawas (CCTV).
Menurut pernyataan keluarga, laporan resmi ke pihak kepolisian telah diajukan sejak 25 April 2025.
Namun, setelah lebih dari sebulan, mereka belum menerima perkembangan yang berarti dari pihak berwenang.
Dalam peristiwa yang sama, tidak hanya VPA yang menjadi korban, tetapi juga seorang siswa lainnya bernama Hadad.
Keluarga merasa bahwa sekolah tidak menunjukkan komitmen serius dalam menangani kasus kekerasan ini.
Baca Juga:Tentang Kasus Pelecehan Seksual Pada Gadis Disabilitas, Polisi Lakukan Pemeriksaan Kepada 2 Orang SaksiKronologi Mahasiswa UGM yang Kehilangan Nyawa Setelah Ditabrak Mobil BMW
Selain itu, keluarga mengungkapkan adanya mediasi sepihak dari pihak pelaku yang melibatkan tokoh politik dan militer, serta tawaran uang kompensasi sebesar Rp5 juta yang mereka nilai tidak pantas.
Saat ini, VPA masih mengalami dampak psikologis yang berat dan belum bisa kembali mengikuti kegiatan belajar.
Keluarga korban meminta agar kasus ini diproses secara hukum secara adil dan diawasi langsung oleh Kementerian Agama agar transparansi dapat terjaga.