sumedangekspres – Komunitas literasi Panti Baca Ceria kembali menyelenggarakan kegiatan “Puisi Rakyat: Menuju Silatusastra” pada Minggu (20/7) malam, bertempat di Shido Koffee, Jalan Anggrek 97A, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian menuju program tahunan Silatusastra yang akan digelar pada Oktober mendatang dalam rangka perayaan Bulan Bahasa.
Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh semangat ini dihadiri para pegiat literasi, penikmat puisi, dan musisi muda.
Baca Juga:Ribuan Warga Padati Aksi Solidaritas Palestina, PKB Sumedang Serukan Pesan KemanusiaanSakit Hati Dituduh Nyolong, Tiga Pemuda Tikam Didin Hingga Terkapar
“Puisi Rakyat” sendiri menjadi wadah bagi siapa saja untuk saling mengapresiasi karya sastra, khususnya puisi, serta membuka kembali ruang-ruang ekspresi sastra di Sumedang dan sekitarnya.
Para penampil malam itu datang dari berbagai kalangan, termasuk dari keluarga besar Panti Baca Ceria dan sahabat-sahabat sastra dari luar Sumedang. Di antaranya: Rahma, Nadfi, Manda, Difla, Alya, M.W. Bahari, Ari, Jarwo, dan Makmur. Tidak hanya pembacaan puisi, pengunjung juga disuguhkan alunan musik akustik dari El Hefe, musisi muda asal Tanjungsari.
Keistimewaan dari kegiatan ini adalah suasana syahdu yang menyertai pembacaan puisi, baik karya pribadi maupun karya penyair lain.
Bahkan, para apresiator yang hadir diberi kesempatan untuk ikut tampil sebagai deklamator, menjadikan suasana semakin hangat dan inklusif.
Menurut Ipul Saepulloh, pendiri Panti Baca Ceria yang turut hadir dan menikmati acara, kegiatan semacam ini bukan hal baru bagi komunitas yang telah aktif sejak 2016 itu.
“Kegiatan seperti ini memang sudah biasa kami lakukan. Salah satunya adalah untuk kembali meramaikan ranah sastra di Sumedang. Puisi Rakyat ini menjadi pembuka menuju Silatusastra, program tahunan kami yang puncaknya akan digelar pada Oktober. Silakan bagi ruang-ruang publik yang ingin dikunjungi bunyi puisi kami, Panti Baca Ceria siap hadir,” ungkap Ipul.
Selain pertunjukan puisi dan musik, acara juga diramaikan dengan lapakan-lapakan kolektif seperti Blackout Poetry, Ada Reruntuhan Puisi, dan MoroCarcas, di mana pengunjung bisa langsung membuat dan membacakan puisi dari potongan teks bekas.
Baca Juga:Sumedang Raih Juara Favorit Fashion Show di Sunda Karsa Fest PKJB dan KKJB 2025Agar Tak Ada Lagi Anak Putus Sekolah, SMK Karya Abadi Sumedang Gratiskan Biaya Pendidikan
Tak hanya itu, rangkaian menuju Silatusastra masih akan berlanjut dengan berbagai program lainnya seperti Rima Berirama dan Malam Minggu Puisi yang direncanakan berlangsung di ruang-ruang terbuka, demi memperluas jangkauan gerakan literasi.